JABARTODAY.COM – BANDUNG
“Dengungkan jiwa merdeka, jiwa yang mampu bekerja dan berjuang”, ucapan tersebut dilontarkan oleh Bung Karno dalam maklumat pertamanya sebagai Presiden RI. Kalimat tersebut juga diucapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Rudy Harsya Tanaya, dalam pembukaan surat pengunduran dirinya. Tepat Senin (10/9), Rudy resmi mengundurkan diri sebagai Ketua DPD PDIP Jabar.
Masa jabatan Rudy sebenarnya baru berakhir pada Februari 2015 mendatang. Hanya saja, alasan ketidak-sepahaman dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, membuat dirinya mengakhiri posisinya lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
“Untuk kepentingan partai yang lebih besar dan hasil diskusi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, saya memutuskan mundur sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Barat,” ujar Rudy, dalam jumpa pers di Kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang 45, Senin sore (10/9).
Kurangnya dukungan dari DPP, serta dari pengurus tingkat bawah, menjadi faktor dirinya mengundurkan diri dari jabatan strategis tersebut. Seperti diakui Rudy, DPD memiliki banyak pekerjaan yang belum selesai ditambah dengan perolehan suara di Pemilu 2009 yang tidak mencapai target, terutamanya Jabar.
“Dan perbedaan konteks tersebut, bila diteruskan akan menimbulkan kendala ke depannya,” tuturnya.
Saat ini dirinya akan memfokuskan diri sebagai wakil rakyat. Dimana dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jabar, dan tetap menjalankan idealisme partai berlambang banteng itu.
“Saya sangat mencintai PDIP. Meski mundur, saya menganjurkan agar pengurus DPD tetap bekerja dengan lebih giat lagi menjalankan idealisme partai,” ucapnya.
Meski dirinya mundur, hal itu diyakini tidak akan mempengaruhi Pemilihan Gubernur Jabar 2013. Karena, hingga sekarang PDIP sendiri belum menentukan siapa calon gubernur yang akan diusung pada pemilihan mendatang. Surat pengunduran diri, diungkapkan Rudy, akan diserahkan besok (Selasa) ke DPP. “DPP yang akan memutuskan nantinya, dan memilih pelaksana harian Ketua DPD,” tambahnya.
Pengunduran diri tersebut, ditandai dengan pencopotan baliho atau spanduk bergambar dirinya dari papan reklame yang ada di depan kantor tersebut. Hal itu dilakukan atas permintaan Rudy sendiri. Selain itu, bendera setengah tiang juga dipasang sebagai tanda mundurnya sang ketua yang telah mengabdi selama 12 tahun.
Di lapangan kantor sendiri, Rudy sempat berwejang kepada para pengurus juga satgas PDIP untuk menjaga suasana partai tetap kondusif, sepeninggal dirinya. Suasana haru terlihat ketika para pengurus DPD menyalami dan memeluk dirinya sambil menangis. (AVILA DWIPUTRA)