Rieke Akan Jadikan Jabar Lumbung Pangan Nasional

Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka menjelaskan soal pentingnya revitalisasi pasar tradisional, Rabu (30/1). (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Terjadinya ekonomi kerakyatan dan adanya pendidikan demokrasi di pasar tradisional menjadi faktor yang membuat Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, blusukan ke pasar-pasar.

“Itu (blusukan) dikarenakan menurut kami ekonomi kerakyatan itu ada di pasar tradisional,” katanya usai silaturahmi dan dialog di Hotel Papandayan, Rabu (30/1).

Dituturkannya, program revitalisasi pasar di Jabar sendiri tidak jalan. Padahal, lanjutnya, ekonomi rakyat dan pendidikan demokrasi adanya di pasar. Juga terjadinya musyawarah mufakat.

“Orang bisa beda harga ga perlu saling bacok ya, orang bisa nganjuk, ngutang di mana? Ya di pasar,” tambahnya.

Kalau bicara pasar tradisional, imbuh Rieke, tidak hanya untuk menyelamatkan para pedagang, tapi para penyuplai, pembeli, UMKM, hingga tukang becak, yang menjadi rantai ekonomi.

“Kalau pasar tradisional ini dibenahi, rantai ekonomi tersebut akan kuat. Dan kalau dibiarkan, yang ada hanya ketahanan pangan, bukan kedaulatan pangan,” ujarnya.

Dan karena pihaknya menginginkan Jabar menjadi lumbung pangan nasional, maka yang harus terjadi adalah kedaulatan pangan. Sedangkan yang saat ini terjadi adalah ketahanan pangan.

Pokokna selama aya di pasar we, rek buncis ti Perancis, sampeu ti Taiwan, pokokna aya we, dan itu yang akan kami perbaiki,” terang sosok yang dipasangkan dengan Teten Masduki di Pemilihan Gubernur Jabar.

Rieke juga mengkritik kurangnya infrastruktur pasar tradisonal. Bila nantinya terpilih, dirinya akan melakukan revitalisasi pasar tradisional, yakni mengintegrasikan fisik pasar dengan kebutuhan pengolahan sampah yang dekat dengan pasar. (AVILA DWIPUTRA) 

Related posts