Harga Daging di Jakarta dan Daerah Berbeda

Herman Khaeron JABARTODAY.COM – BANDUNG

Sebuah fakta unik terjadi menjelang Idul Fitri 2014, yaitu adanya perbedaan perkembangan harga, khususnya, komoditi daging, antara Jakarta dan daerah-daerah serta kota-kota penyangganya, termasuk Bandung. “Jelang Idul Fitri tahun ini, perkembangan harga justru unik. Di Jakarta, harga jual daging sapi turun. Uniknya, di daerah-daerah, semisal Karawang, termasuk Bandung, justru naik,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, pada sela-sela inspeksi mendadak di Pasar Induk Caringin, Selasa (22/7/2014).

Legislator Partai Demokrat ini mengutarakan perbedaan harga tersebut. Di Pasar Cipinang, tuturnya, harga jual daging sapi berada pada level Rp 90 ribu per kilogram. Namun, kata dia, di Pasar Caringin Bandung, harga komoditi yang sama sekitar Rp 90-100 ribu per kilogram. Apalagi, lanjut dia, harga jual daging sapi di Pasar Johar (Karawang). Di pasar tersebut, sahutnya, harga jualnya  melampaui Rp 100 ribu per kilogram.

Meski begitu, Herman berpandangan, secara keseluruhan, perkembangan harga jual daging sapi masih tergolong wajar. Pasalnya, jelas dia, persentase kenaikan harga di beberapa daerah masih  berada pada level 10 persen. Menurutnya, naiknya harga jual 10 persen itu karena permintaan masyarakat pun meninggi 10 persen.

Mengenai harga jual sejumlah komoditi dan kebutuhan pokok masyarakat jelang Idul Fitri 2014, Herman berpendapat, umumnya, relatif stabil. Kecuali, sambung dia, komoditi daging sapi dan ayam, yang perkiraan kenaikannya sebesar 10 persen. “Kami pastikan, ketersediaan kebutuhan lainnya, semisal beras dan holtikultura lain, termasuk daging, tidak ada masalah,” seru Herman.

Mengenai peredaran komoditi yang mengandung zat-zat berbahaya, Herman menegaskan, hal itu menjadi fokus jajarannya.  Dalam beberapa kali inspeksi, Herman mengungkapkan, pihaknya menemukan beberapa sampel bahan pangan yang terindikasi mengandung zat berbahaya, seperti formalin, boraks, dan zat pewarna tekstil. (ADR)

Related posts