JABARTODAY.COM – BANDUNG
Salah satu sumber keuangan negara untuk melangsungkan pembangunan yaitu pajak. Setiap tahunnya, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak terus menaikkan target pendapatan pajak. Hal itu pun dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Jabar I.
Pada tahun lalu, lembaga negara itu menargetkan perolehan pajak senilai Rp 17,4 triliun. Namun, selama Januari-Desember 2013, pencapaian perolehan pajak di wilayah kerja Jabar I tidak tercapai. “Realisasi pajak selama tahun lalu senilai Rp 16,4 triliun,” ujar Kepala Kantor Pajak Jabar I, Adjat Jatnika di Bandung, Kamis (6/3/2014).
Adjat meneruskan, tidak tercapainya realisasi pajak itu karena ada beberapa faktor. Diantaranya, jelas dia, terjadinya kondisi ekonomi global yang cukup berpengaruh pada situasi dalam negeri. Misalnya, pelemahan rupiah yang berefek pada industri domestik.
Meski demikian, sambungnya, realisasi pajak di wilayah kerjanya itu masih lebih baik daripada perolehan pajak 2013 secara nasional. Menurutnya, realisasi perolehan pajak 2013 sekitar 94 persen. Sedangkan nasional, katanya, sekitar 90 persen.
Sejauh ini, ungkap dia, sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar pajak di wilayah kerjanya. Persentasenya, sahut dia, sebesar 24 persen. Kontribusi besar berikutnya, tambah Adjat, adalah sektor perdagangan, sebesar 19 persen.
Tahun ini, cetus Adjat, pihaknya memproyeksikan kenaikan pajak senilai Rp 4,4 triliun. Artinya, jelas dia, pada 2014, pihaknya mencanangkan total penerimaan pajak di wilayah kerjanya menjadi Rp 20.8 triliun.
Karenanya, jelas dia, untuk mencapai proyeksi itu, pihaknya melakukan berbagai strategi, seperti merilis pembayaran pajak menggunakan sistem online, yaitu e-Filling. “Ini memudahkan wajib pajak memenuhi kewajibannya. Para wajib pajak tidak perlu antre saat membayar pajak karena dapat melakukannya melalui online,” tutup Adjat. (ADR)