Aksi Perampokan di Perairan Asia Mulai Menurun

JABARTODAY.COM – JAKARTA

Selama Agustus 2012, situasi kamanan maritim di perairan Asia terpantau relatif terkendali. Data yang diterima Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia dari Information Sharing Center – Regional Cooperation Agreement on Comating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia/ReCAAP di Singapura mengungkapkan, hanya terjadi enam peristiwa perampokan laut atau sea robbery pada Agustus 2012.

“Sementara pada periode yang sama di tahun lalu, jumlah perampokan terhadap kapal-kapal di perairan Asia mencapai 12 insiden. Ini berarti terjadi penurunan sekitar lima puluh persen,” demikian siaran pers Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi), sebuah unit di bawah The National Maritime Institute.

Lebih lanjut diungkapkan oleh Pikmi, angka sea robbery tertinggi terjadi pada 2010, yaitu 19 insiden perampokan laut. Dari enam peristiwa perampokan yang terjadi pada 2012, dua di antara digolongkan ke dalam kejahatan kategori 2 sementara sisanya berkategori 3 (1 insiden) dan pencurian ringan atau petty theft (3 insiden).

Sebuah kejahatan maritim dikelompokan ke dalam kategori 2 karena ia dinilai cukup signifikan (moderately significant) yang ditandai dengan penggunaan senjata tajam, biasanya berupa pisau atau parang, oleh para pelaku saat menyerang kapal. Sedangkan sebuah perampokan laut dimasukan ke dalam kategori 3 karena dinilai kurang signifikan (less significant); pelakunya menaiki kapal secara diam-diam layaknya pencuri dan kabur setelah mendapatkan apapun barang berharga yang dijumpai di atas kapal. Istilah lain untuk tipe ini adalah petty theft atau pencurian ringan.

Kategori terberat dalam kejahatan maritim adalah kategori 1 karena ia menimbulkan dampak yang sangat signifikan (very significant) terhadap korban dan yang digolong ke dalam kelompok ini adalah perompakan atau piracy. “Namun, selama Agustus 2012, tidak ada perompakan yang terjadi di perairan Asia.”

Dari 6 peristiwa kejahatan dengan kategori 2 yang tercatat selama Agustus 2012 semuanya terjadi di kawasan Asia Tenggara. Sementara pada 2011 dan 2010, kejahatan maritim banyak terjadi di kawasan Asia Selatan.[FAR]

Related posts