Raih Award, Ini Langkah Berikut PT SEI

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kebutuhan energi terus meningkat. Namun, hingga kini, pemenuhannya lebih banyak mengandalkan energi fosil. Karena itu, renewable energy menjadi opsi sebagai pemenuhan kebutuhan energi, satu di antaranya energi surya.

Untuk pemenuhan tersebut, bersama Proinso, PT Surya Energi Indotama (SEI), yang merupakan anak perusahaan PT Len Industri (Persero), sukses mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) membangun Off-Grid Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 492 kWp di Sumba Timur.

Hasilnya, luar biasa. PT SEI meraih global award. Yaitu, bidang energi, Solar Power Portal Award 2018 katagori Community Solar Installation of The Year 2018, akhir pekan kemarin di Birmingham Inggris.

“Satu lagi bukti kemampuan anak bangsa yang mendunia. Itu pun satu lagi langkah maju bagi PT SEI dan PT Len Industri (Persero) menuju industri teknologi kelas dunia,” tandas Bambang Iswanto, Direktur Utama PT SEI. dalam keterangan resminya.

Bambang mengungkapkan, setelah PLTS di Sumba Timur itu, pihaknya siap dan segera merilis produk baru, Len Solar. Bambang menerangkan, Len Solar merupakan produk pemanfaatan PLTS bagi kalangan rumah tangga maupun perkantoran.

Desainnya, tutur dia, unik karena  memanfaatkan tiang-tiang untuk memasang panel surya. Jadi, katanya, tidak butuh lahan luas seperti PLTS konvensional. Biaya pun, sambungnya, relatif terjangkau bagi masyarakat pedalaman.

Selain itu, tambahnya, produk ini pun dapat memberi nilai tambah. Pasalnya, sahut dia, melibatkan masyarakat setempat pada setiap tahap. Bahkan, seru dia, selama proyek berlangsung, pihaknya menggulirkan pelatihan dan mentoring bidang manajemen dan kewirahusahaan kepada 250 orang lebih, baim perempuan dan laki-laki di desa-desa yang menjadi titik pelaksanaan program itu.

Pelatihan itu, jelasnya, untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat sehingga mereka bisa membayar pemakaian listrik.

Masyaralat pun dapat mengelola dana sebagai biaya operasional pemeliharaan PLTS. “Tidak itu saja, masyarakat pun menjadi pemilik saham mayoritas sebesar 51 persen fasilitas tersebut,” ucapnya.  (win)

Related posts