JABARTODAY.COM – BANDUNG
Sejauh ini, ternyata, banyak aset PT Kereta Api Indonesia yang dimanfaatkan pihak lain. Misalnya, sejumlah jalur yang tidak beroperasi sejak lama dimanfaatkan masyarakat setempat. Bahkan, banyak pula jalur KA yang kini tertutup bangunan.
Sebenarnya, PT KAI memiliki rencana untuk melakukan re-aktivasi jalur-jalur tersebut. “Tahap awal, kami melakukan pendataan,” tukas Wakil Kepala PT KAI Daerah Operasional II Bandung, Junaidi Naaution, di tempat kerjanya, Selasa (20/5/2014).
Junaidi meneruskan, untuk aktivasi jalur, pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota. Jika pemerintah punya keinginan untuk melakukan aktivasi jalur, ia menyatakan, pihaknya siap mendukungnya.
Salah satu titik yang kini tengah didata PT KAI Daop II, yaitu wilayah Soreang dan Ciwidey. Di Soreang, saat ini, bangunan bekas stasiun dimanfaatkan warga untuk berdagang. “Luas areal di sekitar Stasiun Soreang mencapai 4 ribu meter per segi. Itu belum termasuk jalur di luar stasiun,” imbuh Kepala Humas Daop II Bandung, Zunerfin.
Dijelaskan, jalur Soreang, semasa aktif, menghubungkan Bandung-Dayeuhkolot-Soreang-Ciwidey. Jalur itu, tuturnya, dimanfaatkan warga tidak hanya sebagai sarana transportasi orang, tetapi juga hasil bumi. “Pada awal dekade 1980 an, jalur itu resmi tidak lagi beroperasi,” ucapnya.
Kabar mengenai aktivasi jalur ternyata mendapat respon positif warga Soreang. “Kami setuju jika memang ada rencana tersebut. Soalnya, dapat berdampak positif bagi masyarakat,” ujar H Endang Rahmat, (72). warga Desa Pamekaran Soreang, Kabupaten Bandung.
Endang mengaku setuju apabila jalur itu kembali aktif. Lagipula, katanya, areal tersebut milik negara.”Tapi, tentunya, lebih baik ada pertemuan dan pembicaraan dengan warga. Soalnya, saya kira, tidak semua warga menerima lahan yang menjadi milik PT KAI ditertibkan,” sahut dia. (ADR)