Program yang digagas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yakni Gerakan Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice) ternyata “tidak laku” dihampir semua Kabupaten/Kota Jawa Barat. Di Kota Cirebon misalnya, program itu hanya berhenti pada spanduk dan papan reklame saja, tanpa pelaksanaan.
Satu-satunya reklame berukuran cukup besar berisi ajakan untuk makan sehari tanpa nasi, dipasang persis di jalan masuk kantor Ketahanan Pangan Kota Cirebon d Jln. Wahidin.
Menurut Wali Kota Cirebon Subardi, Kota Cirebon memang sama sekali belum melaksanakan gerakan moral untuk ketahanan pangan itu. Alasannya, hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk teknis (juknis) terkait hal itu.
“Setahu saya daerah-daerah lain di Jabar, selain Pemkot Depok juga belum melaksanakan gerakan one day no rice tersebut,” katanya kepada wartawan di Cirebon Jumat (27/4).
Subardi mengaku belum memiliki konsep pelaksanaan gerakan tersebut, baik di lingkungan Pemkot Cirebon maupun wilayah kota secara luas. Meski demikian, Subardi menegaskan pihaknya mengaspresiasi gerakan tersebut. Pihaknya berencana membawa soal itu dalam pertemuan dengan pimpinan daerah Senin (30/4) mendatang.
Ia mengakui bahwa gubernur memang dalam beberapa kesempatan Gubernur sudah menyampaikannya. Namun untuk penerapan di wilayahnya masih perlu pengkajian lebih dalam.
Gerakan Sehari Tanpa Nasi sendiri disampaikan Gubernur dalam berbagai kesempatan sebagai langkah memberdayakan bahan baku lokal. Jabar dinilai memiliki bahan baku lokal yang variatif selain nasi, seperti singkong atau talas. Di lingkungan Pemprov Jabar sendiri, gerakan itu sudah dilaksanakan setiap Rabu. Di Kota Depok, gerakan tersebut sudah berjalan.[far]