Guna memudahkan pelayanan pembayaran pajak ranmor, empat lembaga menjalin kerjasama, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk alias bank bjb, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jabar, PT Jasa Raharja Cabang Jabar, dan Polda Metro Jaya, mengingat Depok dan Bekasi masuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jumat (19/2), di lantai 9 Kantor Pusat bank bjb, Jalan Naripan Bandung. Kerjasamanya dalam bentuk pelayanan e-Samsat Jabar di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kepala Dispenda Jabar, Dadang Suharto, mengemukakan, e-samsat merupakan jawaban bagi masyarakat pada era teknologi. Menurutnya, kehadiran e-Samsat Jabar ini untuk meningkatkan pelayanan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor.
“Seperti pajak kendaraan, sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDLLJ), dan registrasi identifikasi kendaraan bermotor. Termasuk pengesahan pajak tahunan di wilayah hukum Polda Metro Jabar melalui ATM bank bjb,” tandas Dadang.
Menurutnya, e-ticketing tersebut terintegrasi dengan satu sistem. Pelayanan Samsat di Jabar, kata Dadang, sejauh ini, terdapat 92 sentra pelayanan. Sebanyak 15 titik di antaranya berada di wilayah Polda Metro Jaya, yaitu Depok dan Bekasi.
Diutarakan, potensi pajak kendaraan se-Jabar sangat tinggi. Total kendaraan di Jabar, sebutnya, mencapai 14,7 juta unit. Hampir 4 juta unit di antaranya, kata dia, berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. “Secara nilai, angkanya melampaui Rp 10 triliun. Sekitar Rp 3,8 triliun di antaranya dari wilayah Metro Jaya,” ungkap Dadang.
Sementara itu, Direktur Komersial bank bjb, Suartini, menambahkan, sistem baru ini merupakan sebuah inovasi dan yang pertama di Indonesia. “Para wajib pajak kendaraan bermotor di Jabar, termasuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya menjadi lebih mudah membayar pajak. Itu karena mereka tidak perlu lagi mendatangi kantor samsat. Pembayarannya cukup melalui ATM kami, yang jumlahnya 1.300 ATM, paparnya.
Suartini mengiyakan bahwa potensi pajak kendaraan bermotor se-Jabar begitu besar. Setiap tahun, ujarnya, Jabar mengalami pertumbuhan kendaraan bermotor 15-20 persen. (ADR)