Populasi Kucing Meningkat, Warga Diminta Waspadai Penyakit Rabies

Jawa Barat masih termasuk daerah endemis rabies. Seiring meningkatnya populasi kucing, warga diminta meningkatkan kewaspadaan.

kucing

JabarToday.com, Bogor —  Kucing merupakan salah satu hewan yang bisa menularkan virus rabies, selain anjing dan kera. Seiring meningkatnya populasi kucing di Kota Bogor, Jawa Barat, warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit rabies.

Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor, Wina, saat ini Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang termasuk dalam daerah endemis rabies. Sekitar 98 persen kasus rabies diakibatkan gigitan anjing dan dua persen akibat gigitan kucing dan kera.

“Distani beberapa waktu lalu sempat menerima permintaan seorang lurah untuk mengevakuasi kucing yang populasinya dirasa mulai menganggu. Kondisi ini terjadi seiring perubahan perilaku masyarakat dalam memilih binatang peliharaan. Mereka lebih pilih kucing ras, sehingga kucing kampung lebih banyak berkeliaran,” ujar Wina.

Berita Terkait

Diungkapkannya, di Indonesia tercatat ada 168 kasus rabies. Dari 34 provinsi, hanya 10 provinsi yang sudah bebas rabies, sedangkan 24 provinsi lainnya, termasuk Jawa Barat, masih termasuk daerah endemis rabies.

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Hewan Distani Kota Bogor, Patriantariksina Randusari, Kota Bogor sudah dinyatakan sebagai daerah bebas rabies. Status itu sudah didapatkan dalam 10 tahun terakhir.

Kendati demikian, Sari meminta masyarakat tetap mewaspadai penyebaran penyakit tersebut karena Kota Bogor berdekatan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi yang belum bebas dari ancaman rabies.

“Sampai saat ini, belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Tetapi, penyakit ini dapat dicegah dengan pengenalan dini gigitan hewan penular penyakit rabies,” ujar Sari.

Ciri-Ciri Penyakit Rabies

Rabies adalah penyakit akibat virus yang ditularkan kepada manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Pada umumnya, penyebaran rabies terjadi melalui gigitan dan hewan yang bersangkutan.

Gejala awal dari rabies menyerupai gejala flu hingga beberapa hari, namun selanjutnya gejala akan berkembang semakin parah. Tanda dan gejala dari rabies yang perlu diketahui antara lain adalah:

  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Rasa gelisah dan tidak nyaman
  • Rasa cemas berlebihan
  • Kebingungan
  • Hiperaktif
  • Sulit menelan
  • Air liur menjadi banyak
  • Takut kepada air
  • Halusinasi
  • Insomnia
  • Kelumpuhan sebagian anggota gerak

Diagnosis dapat diketahui melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Ketika seseorang baru digigit oleh hewan, sulit untuk diketahui apabila hewan tersebut menularkan virus rabies atau tidak. Hal yang dapat dilakukan dengan melakukan pencegahan terjadinya infeksi sebelum tanda dan gejala muncul.

Penyebab dan Faktor Risiko Rabies

Infeksi ini disebabkan oleh virus rabies yang menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Infeksi virus ini dapat menyebar kepada hewan lain maupun kepada manusia, melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

Pada kasus yang jarang ditemui, virus ini menyebar ketika air liur dari hewan yang terinfeksi masuk ke tubuh manusia melalui mulut, mata atau luka terbuka, hal ini terjadi ketika hewan tersebut menjilat bagian tubuh manusia yang bersangkutan.

Hewan yang dapat menyebarkan virus ini adalah hewan mamalia, seperti kucing, anjing, sapi, kambing, musang, kelelawar, rakun, serigala, monyet dan lain-lain.

Saat infeksi rabies sudah terjadi dan menimbulkan tanda dan gejala, tidak ada penanganan yang dapat diberikan secara efektif. Pasalnya, infeksi virus ini merupakan infeksi yang fatal, meskipun demikian pada beberapa kasus ditemui sekelompok kecil orang berhasil selamat dari infeksi virus ini. (jt2/pr/hd).*

 

Related posts