JABARTODAY.COM – BANDUNG Pihak kepolisian menemukan keterkaitan antara anggota Polda Jawa Barat, Komisaris A dengan korban pembunuhan keji Franceisca Yofie alias Sisca, dari surat yang ditemukan di kosan korban.
“Berdasarkan surat yang dibuat korban, ada indikasi Kompol A berteman dekat dengan almarhum dan ada hubungan khusus yang didukung dengan foto mereka berdua,” ujar Kepala Polrestabes Bandung, Komisaris Besar Sutarno, dalam jumpa pers di Mapolrestabes Bandung, Selasa (13/8).
Meski begitu, pihak kepolisian menepis ada keterkaitan antara perampokan yang dilakukan oleh 2 pelaku yang telah ditangkap, yakni W dan A, dengan oknum perwira tersebut. Persoalan itu sendiri, dikatakan Sutarno, masih dalam penanganan Bidang Propam Polda Jabar.
“Dugaan kita hubungan antara A dengan korban lebih dari hubungan biasa dan telah melebihi batas. Dan itu bisa dilihat dari surat-surat yang kita temukan di kosan korban,” terangnya.
Saat disinggung, seringnya korban berpindah kosan karena menghindar dari seseorang, Sutarno tidak menyangkal hal tersebut. Namun, Sutarno berpendapat, apa yang dilakukan oknum polisi itu karena rasa cintanya yang besar kepada Sisca.
“Kejaran oknum itu karena sangat mencintai korban, tapi karena perlakuan si Kompol A yang tidak menyenangkan, korban terus menghindar, karena tidak ingin ditemukan oleh A. Jadi bukan karena benci,” imbuh Sutarno.
Soal keterkaitan juga dibantah oleh Wawan yang tidak mengenal A, bahkan tidak kenal dengan polisi sama sekali. Mereka murni melakukan perampokan karena membutuhkan uang dan melihat ada kesempatan.
“Ya ingin punya uang saja. Tidak tahu (siapa A),” singkat Wawan.
Seperti diketahui, Sisca Yofie (34) ditemukan bersimbah darah dengan luka bacok di kepala dan dahi di Lapang Abra, Jalan Cipedes Tengah, RT 07/01, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Senin (5/8) malam. Ia meninggal dalam perjalanan menuju RS Hasan Sadikin. (VIL)