
JABARTODAY.COM – BANDUNG
BERANGKAT dari kekhawatiran tim penggerak PKK Jawa Barat atas ketidaknyamanan sekaligus ketidakamanan dacin yang selama ini digunakan selalu digunakan setiap penimbangan bayi di pos pelayanan terpadu (Posyandu), lahirlah dacin inovatif yang lebih ramah anak. Butuh waktu satu tahun untuk menge
mbangkan dacin yang kini dilengkapi alunan musik tersebut.
Bila dicermati, dacin inovatif –demikian PKK Jawa Barat menyebutnya– memiliki beberapa komponen utama. Pertama, dacin atau timbangan itu sendiri. Bagian ini ditambatkan pada tiang penyangga di bagian atas yang tersebut dari besi. Penyangga menyatu dengan dua tiang besi di kanan dan kirinya.
Untuk melindungi bayi yang ditimbang, dacin dilengkapi atap kain di bagian atasnya. Selain berfungsi melindungi, kain ini juga berfungsi menghalangi pandangan si bayi dari bandul logam pada bagian meteran dacin. Ada juga besi lain di bagian ujung untuk menjaga agar bandul logam tidak langsung jatuh menimpa kain pelindung.
“Aspek keamanan ini sangat penting untuk melindungi bayi dari dacin. Belum lama ini kita punya pengalaman mengerikan ketika dacin jatuh menimpa bayi yang akhirnya meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di Palabuhan Ratu, Sukabumi,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Netty Heryawan saat ditemui di sela lomba pemasanan dacin inovatif Permata Hati dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Tingkat Provinsi Jawa Barat di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa 17 Juli 2012 lalu.
Kedua, dacin inovatif yang dikembangkan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) ini memiliki komponen utama berupa ayunan. Ayunan menyerupai kursi ini ditambatkan pada bagian atap. Dengan demikian, bayi lebih merasa sedang bermain ketimbang menjalani ritual penimbangan bulanan.
Keberadaan ayunan menjadikan dacin yang diberi label Permata Hati ini memberikan kenyamanan tersendiri. Ini terbukti ketika seorang anak berusia sekitar 2 tahun tambah enjoy ketika menaiki salah satu dacin yang terpasang di area pameran Hari Keluarga. Malah, anak perempuan tersebut tampak enggan berbagi dengan dua anak lainnya yang menunggu giliran.
“Memang tantangan berikutnya adalah membujuk agar anak mau turun. Bila sebelumnya membujuk agar anak mau ditimbang, dengan dacin ini menjadi sebaliknya. Mereka jadi betah berada di atas ayunan. Ayunan ini didesain memberikan mampu kenyamanan bagi yang ditimbang,” papar Netty seraya menambahkan ayunan tersebut sanggup menahan beban hingga 25 kilogram.
Komponen ketiga yang menjadikan Permata Hati ini lain dari dacin konvensional adalah keberadaan dudukan dari papan tebal berbentuk segi empat. Dudukan yang berfungsi sebagai lantai ini dilengkapi dengan roda, sehingga mudah dipindahkan. Sementara itu, pada setiap sisinya dilengkapi papan sejenis menyerupai bentuk mobil. Ketika didorong, dacin inovatif ini menyerupai mobil-mobilan raksasa.
“Dacin ini dikembangkan untuk memenuhi tiga aspek: keamanan, kenyamanan, dan akurasi. Timbangan ini sudah ditera di Balai Metrologi, sehingga memiliki akurasi tinggi. Untuk melindungi secara hukum, kami akan mendaftarkan paten ini atas nama TP PKK Jawa Barat,” terang Netty lagi.
Dalam beberapa waktu ke depan, papar Netty, dacin akan diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan 48 ribu Posyandu di Jawa Barat. Nah, Netty berencana akan membuat program penukaran dacin lama dengan dacin baru Permata Hati. Penukaran ini dianggap penting agar dacin lama yang kurang memenuhi aspek keamanan tersebut tidak lagi digunakan.
Pada tahap pertama, pengadaan dacin akan dilakukan melalui program Desa Peradaban yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Netty akan meminta agar pengadaan dacin inovatif menjadi salah satu komponen yang harus dipenuhi pemerintah desa. Sebagai catatan, 150 Desa Peradaban di Jawa Barat akan mendapatkan kucuran dana Rp 1 miliar dari anggaran pendapatann dan belanja daerah (APBD) Jawa Barat.
Netty berharap, dengan adanya dacin inovatif yang diprakarsai TP PKK Jawa Barat tersebut tidak ditemukan lagi adanya kasus kecelakaan akibat dacin yang tidak aman. Bunda PAUD Jawa Barat ini optimistis dacin inovatif akan menjadi kebanggan bagi seluruh keluarga Jawa Barat. Selamat ya, Bunda! (NJP)