
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso berjanji tidak akan memeti-eskan atau menutup kasus kriminal menonjol yang terjadi di wilayahnya. Hal itu disampaikan dalam laporan akhir tahun 2012 di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (29/12).
Seperti diketahui, hingga kini masih banyak kasus kejahatan yang belum terungkap atau tidak ada kabarnya lagi, seperti pembunuhan pemilik kos di Linggawastu, pembunuhan pemilik toko di Cibadak atau perampokan disertai penembakan istri seorang kolonel di Patrakomala, beberapa waktu lalu.
“Kita terkendala oleh saksi. Seperti di Linggawastu, kita kekurangan keterangan dari saksi. Sama halnya dengan Cibadak. Kita tidak ingin mengada-ngada, dan kita masih terus melakukan penyidikan atas kasus-kasus tersebut,” terangnya.
Trend tindak pidana menonjol sendiri pada 2012 turun 3,64% dibandingkan 2011. Jumlah kasus tindak pidana menonjol tahun 2012 sendiri sebanyak 3417, dan penyelesaiannya 1036 kasus atau bila dipresentasekan sebesar 30,32%. Kejahatan tindak pidana menonjol sendiri perbulannya ada kurang lebih 284 kasus.
Jenis tindak pidana menonjol adalah pencurian kendaraan bermotor, pencurian pemberatan, pencurian kekerasan, penganiayaan berat, pembakaran, penipuan, perkosaan, pembunuhan, uang palsu dan narkotika.
Berdasarkan data, waktu rawan tindak pidana menonjol, terutamanya pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan, serta pencurian dengan kekerasan, terjadi sekitar pukul 18.00 hingga 06.00. Dan tempat rawan terjadinya tindak kriminal tersebut adalah pemukiman dan jalan umum.
10 kasus paling menonjol, diantaranya curanmor 1.045 kasus, penipuan 815 kasus, pencurian dengan pemberatan 704 kasus, pencurian dengan kekerasan 456 kasus, penganiayaan berat 248 kasus, narkoba 124 kasus, perkosaan 11 kasus, pembunuhan 10 kasus, dan pemalsuan mata uang sebanyak 4 kasus. (AVILA DWIPUTRA)