Miris, 6 Anak di Cianjur Meninggal Terinfeksi HIV AIDS Karena Sebab Ini

 

ilustrasi foto: freepik

JABARTODAY.COM, CIANJUR – –  HIV-AIDS merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka tinggi di Indonesia, Bunda. Kasus HIV-AIDS pun menjadi salah satu sorotan dalam dunia kesehatan.

 

Melansir dari laman Healthline, gejala awal HIV dikenal sebagai sindrom retroviral akut. Biasanya gejala yang muncul mirip seperti saat seseorang terkena flu biasa, yakni sakit kepala hingga sakit tenggorokan.

 

 

Belum lama ini, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, Sis Sri Silvia Dewi, membeberkan fakta mengejutkan. Diketahui, ada banyak wanita dari kalangan ibu rumah tangga hingga mahasiswa terinfeksi HIV.

 

 

Menurut laporannya, dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya adalah ibu-ibu rumah tangga (IRT). Para IRT ini terjangkit karena salah satu pemicunya, suami melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks.

 

 

“12 ribu data tes HIV di layanan Kota Bandung, itu adalah semua orang yang mengakses tes HIV di puskesmas, rumah sakit swasta atau negeri, dan klinik swasta. Dari data tersebut, 5.800-nya adalah warga Bandung dan akumulasi dari tahun 1991-2021,” tutur Silvia, dikutip dari detikcom.

 

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bahkan mencatat angka kematian akibat HIV-AIDS selama 2021 hingga 2022 mencapai 93 orang. Bahkan, 6 di antaranya merupakan anak-anak.

 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan angka kematian Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Cianjur pada tahun 2021 mencapai 74 orang. Sementara tahun ini mencapai 19 orang.

 

“Jadi selama 2021 hingga 2022 ini totalnya ada 93 ODHA yang meninggal,” kata dia, dikutip dari detikJabar, Selasa (30/8/2022)

 

Lebih lanjut, Frida mengatakan 6 dari 93 ODHA ini berusia antara 1 hingga 14 tahun dan dua ODHA berusia 15 hingga 19 tahun. Kebanyakan kasus HIV-AIDS pada anak diidap sejak lahir dan biasanya tertular dari orang tua mereka yang juga mengidap HIV-AIDS.

 

Kematian ODHA sendiri paling banyak berada di usia antara 25 hingga 45 tahun, di angka 45 kasus. Namun, kasus anak-anak yang meninggal akibat HIV-AIDS tetap menjadi sorotan.

 

“Untuk kematian paling banyak ODHA di rentang usia 25-45 tahun, di angka 45 kasus. Tapi memang meski angkanya tak banyak, kasus anak-anak meninggal akibat HIV-AIDS perlu jadi sorotan bersama,” kata dia. [ diolah dari berbagai sumber ]

Related posts