Pengusaha Mengeluhkan Soal Ketersediaan Listrik

ristyopradana
ristyopradana

JABARTODAY.COM – BANDUNG Sejumlah asosiasi pengusaha menyoroti permasalahan infrastruktur sebagai hal yang mesti dibenahi untuk mendukung aktivitas usaha dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPPMI) dan Asosiasi Mebel dan Kayu Rotan Indonesia (AMKRI) mengeluhkan sejumlah permasalahan di antaranya ketersediaan listrik yang masih kurang untuk melakukan usaha dan kondisi jalan yang masih membahayakan. Hal itu diketahui dalam Talkshow Safari Ramadhan Menteri Perindustrian Forum Bisnis Dengan Dunia Usaha dan Instansi Terkait bertajuk Mencari Terobosan Untuk Menjaga Pertumbuhan Industri di The Trans Luxury Hotel, Sabtu (13/7).

Sekjen Gappmi, Franky Sibarani, mengatakan, banyak sejumlah pengusaha makanan dan minuman dari Serang, Banten, yang akan pindah ke Jabar menghadapi permasalahan tidak tersedianya listrik.

“Para pengusaha tersebut umumnya memutuskan untuk pindah karena tidak puas terhadap keputusan penetapan UMR. Namun, ketika hendak melakukan usaha, mereka terbentur permasalahan listrik,” ujarnya.

Penetapan upah minimum regional, dikatakan Franky, cenderung merugikan pihak pengusaha. Apalagi telah ada kabupaten/kota di Jabar yang telah melakukan kesepakatan antara serikat pekerja, bupati, dandim, dan polres untuk menaikkan UMR sebesar 50% untuk tahun depan.

“Mekanismenya kami pikir perlu dibenahi. Sebab bila hal ini dibiarkan, di satu sisi potensi usaha makanan dan minuman cukup besar. Akan tetapi, karena sejumlah kendala, pertumbuhannya menjadi lemah. Apalagi, 80 persen pelaku usaha di sektor ini ada di Jabar,” tandasnya. (VIL)

Related posts