Mulai 5-20 Desember 2011, Pemerintah Kabupaten Bandung akan melaksanakan Program Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis (kaki gajah) secara serentak di 31 Kecamatan.
“Sasaran kegiatan POMP Filariasis tahun ke-3 ini mencapai 2.610.693 orang, terdiri dari kelompok umur 2 sampai 6 tahun sebanyak 228.134 orang, 6 s/d 14 tahun sebanyak 592.372 orang serta kelompok umur 14 sampai 65 tahun sebanyak 1.790.187 orang,” demikian ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr. H.Achmad Kustijadi, M.Epid saat Pencanangan POMP Filariasis yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kelurahan Baleendah, Kecamatan Bale Endah, Kab. Bandung, Senin (05/12).
“Dalam upaya mendukung POMP ini, Pemkab Bandung telah menyiapkan 4.017 Pos Minum Obat yang tersebar di 276 Desa, serta melibatkan unsur masyarakat mulai dari Muspida, Muspika, sebanyak 16.068 orang Tenaga Pelaksana Eleminasi (TPE) terlatih, Ormas dan LSM, juga bantuan tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Maranatha, Unjani dan UNPAD,” jelas Achmad Kustijadi.
Sementara kebutuhan obat untuk pelaksanaan POMP ini, menurut Kustijadi memerlukan DEC sebanyak 6.851.273, Albendasol 2.871.762, dan Paracetamol sebanyak 2.420.484. “Sedangkan sumber dana berasal dari DAU Tahun 2011 sebesar 2,5 Milyar,” jelas Achmad.
POMP Filariasis dicanangkan secara resmi oleh Bupati Bandung, H. Dadang Mohamad Naser, SH, S.Ip. Pada kesempatan itu, Bupati Bandung minum obat filariasis bersama, didampingi jajaran Kepala SKPD Kabupaten Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Luciaty, serta Ketua TP PKK Kab.Bandung Hj.Kurnia Dadang Naser. Acara minum obat diikuti pula oleh para tokoh masyarakat serta ratusan santri dan warga setempat.
Menurut Dadang Naser, POMP Filariasis ini merupakan tahun ke-3 dari rangkaian yang berkesinambungan dari seluruh proses eleminasi filariasis di Kabupaten Bandung selama 5 tahun, mulai 2009 sampai dengan tahun 2013. Dari jumlah penduduk Kab.Bandung sebanyak 3,2 juta jiwa, sekitar 1% masyarakat Kab.Bandung terkena filariasis.
“Harapan saya, 5 tahun ke depan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung terbebas dari penyakit kaki gajah ini,” ujar Dadang.
Dalam upaya pencegahan filariasis, Dadang mengajak pada semua warga agar mau menjaga kebersihan lingkungan. Pihaknya secara terus menerus akan mengkampanyekan dampak dari penyakit filariasis ini sehingga dapat menggugah kesadaran masyarakat, begitu pentingnya menjaga lingkungan.
“Karena penularan filariasis oleh nyamuk ini, merupakan akibat dari lingkungan yang kurang sehat,” tuturnya pula. (ruz)