Penyaluran kredit memiliki dua sisi manfaat. Satu sisi dapat menjadi pendongkrak kinerja lembaga bisnis keuangan. Sisi lainnya, membantu terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Sejauh ini, ada beberapa jenis lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan. Selain lembaga perbankan baik umum, syariah, bank perkreditan rakyat (BPR), termasuk program kemitraan (PK), yang digulirkan lembaga-lembaga BUMN. Adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM), menjadi satu di antara lembaga-lembaga penyalur pembiayaan di Indonesia.
“Kami lembaga BUMN yang memperoleh tugas untuk menyalurkan dana dan pembiayaan guna membantu pengembangan sektor UMKM (usaha mikro, kecil, menengah), baik melalui pembiayaan maupun pembinaan,” ujar Dirut PT PNM Parman Nataatmadja, belum lama ini.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, guna meningkatkan penyaluran, pihaknya mengintensifkan pembiayaan melalui sistem langsung. Caranya, jelas dia, memaksimalkan jaringan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). “Hal itu membuat portofolio pembiayaan PNM didominasi ULaMM sejak 2008,”terang Parman.
Diungkapkan, pada 2013, pihaknya memperluas jaringan. Perluasan itu, ucap dia, melalui penambahan 100 unit ULaMM, 22 kluster, 3 kantor cabang pembantu. Selain itu, sambung dia, pihaknya pun menaikkan status 4 kantor cabang pembantu sebagai kantor cabang.
“Kini, totalnya, kami punya 705 jaringan. Itu terdiri atas 26 unit kantor cabang, 4 unit kantor cabang pembantu, 97 unit klaster, dan 577 unit ULaMM. Secara nasional, jaringan-jaringan kami menjangkau 2.799 kecamatan,” urai dia.
Adanya jaringan yang luas itu, Parman mengakui bahwa hal itu membuat penyaluran pembiayan terus tumbuh setiap tahunnya. Sejak 2008 sampai Desember 2013, ungkap Parman, pihaknya menyalurkan total pembiayaan senilai Rp 16,97 triliun. Penerima manfaatnya, kata dia, mencapai 1,46 juta pelaku UMKM. (ADR)