JABARTODAY.COM – BANDUNG
Laju pertumbuhan ekonomi perlu ditopang sumber daya manusia berkualitas. Kalau sudah begitu, maka kualitas penduduk menjadi prasyarat utama bagi pembangunan. Hanya penduduk berkualitas yang mampu mengakselerasi kemajuan sebuah negara.
Guru besar bidang ekonomi sumber daya manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Sutyastie Soemitro Remi menegaskan hal itu saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar kependudukan yang digelar BKKBN Jabar bekerjasama dengan Koalisi Indonesia untuk Kependdudukan dan Pembangunan Jabar di Bale Rumawat, kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), beberapa waktu lalu. Sutyastie menekankan pentingnya pembangunan yang berpusat pada kependudukan (people centered development).
“Penduduk merupakan faktor determinan sekaligus konsekuensi pembangunan. Artinya, situasi dan kondisi penduduk menentukan pencapaian pembangunan. Sebaliknya, pencapaian pembangunan juga menentukan situasi dan kondisi penduduk pada periode berikutnya,” terang mantan orang nomor satu di FEB Unpad tersebut.
Dia mencontohkan, hasil analisis data kependudukan yang kemudian membuahkan proyeksi penduduk akan memandu pemangku kebijakan untuk menentukan orientasi dan strategi pembangunan. Dalam sektor pendidikan, proyeksi penduduk akan menunjukkan berapa banyak sekolah yang harus dibangun, guru yang harus dipersiapkan, dan lain-lain. Berbekal komposisi penduduk pula pemerintah dituntut untuk menentukan jenjang sekolah mana yang harus dibangun.
Dalam dimensi lebih luas, proyeksi penduduk akan menentukan sektor pembangunan yang akan datang. Sebut saja misalnya biaya perawatan kesehatan, permintaan lapangan pekerjaan, permintaan perumahan, tata ruang wilayah, jaminan sosial, kebutuhan air bersih, dan lain-lain.
“Karena pembangunan ditentukan sumber daya manusia, maka perlu adanya upaya meningkatan kualitas penduduk. Bonus demografi yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu 2010-2035 harus benar-benar dimanfaatkan untuk menjadikan mereka sebagai penduduk berkualitas. Artinya, proporsi usia produktif yang besar inilah yang akan menanggung pembangunan. Manakala kualitasnya baik, maka hasilnya juga baik. Begitu pula sebaliknya,” ungkap Rektor Universitas Sahid Jakarta ini.(NJP)