Erupsi Gunung Kelud ternyata berefek lebih luas, tidak hanya berpengaruh pada dunia penerbangan, tetapi juga, perekonomian. Penutupan sejumlah bandara di Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Bandung akibat debu vulkanik membuat terhentinya operasional dunia penerbangan.
Debu vulkanik tersebut pun menjadi kendala pada sistem distribusi dan logistik. Menurut Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat Deddy Widjaya, selama ini, Jawa Tengah dan Jawa Timur memang menjadi pasar TPT Jabar. Kedua provinsi itu, sambung dia, berkontribusi cukup positif pada perkembangan pasar industri TPT Jabar. “Kontribusinya sekitar 10-15 persen total pasar produk TPT Jabar,” singkat Deddy, di Bandung, Selasa (18/2/2014).
Deddy mengutarakan, dalam beberapa hari terakhir, pasar Jateng dan Jatim sempat terhenti. Pasalnya, jelas Deddy, hal itu berkaitan dengan terjadinya erupsi Gunung Kelud. “Distribusi produk terhambat. Akibatnya, terjadi penundaan pengiriman sejumlah produksi,” ujar Deddy.
Namun, Deddy berpendapat, kembali beroperasinya bandara-bandara, yang selama hari mengalami penutupan, merupakan hal yang patut disyukuri. Kondisi tersebut, tukasnya, dapat kembali menghidupkan roda ekonomi. Ia memprediksi pekan depan pengiriman dan distribusi produk tekstil dari Jabar ke Jateng-Jatim kembali normal.
Selain itu, Deddy menilai daya beli masyarakat pun kembali normal. Pasalnya, selama beberapa hari terakhir, daya beli masyarakat terganggu. Itu karena, jelasnya, masyarakat di dua provinsi itu, tentunya, kemungkinan besar, selama beberapa hari, fokus membersihkan debu vulkanik. Hal itu, tambahnya, aktivitas belanja mereka bukan pada produk-produk selain kebutuhan pangan. (VIL)