Pedagang Hewan Kurban Jangan Nakal

Encang (52), salah satu pengelola Paguyuban 30 Fakultas Peternakan Unpad, saat memberikan pakan kepada domba yang akan dijual untuk hewan kurban, Jum'at (19/10). (DEDE SUHERLAN/JABARTODAY.COM)
Encang (52), salah satu pengelola Paguyuban 30 Fakultas Peternakan Unpad, saat memberikan pakan kepada domba yang akan dijual untuk hewan kurban, Jum’at (19/10). (DEDE SUHERLAN/JABARTODAY.COM)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Pemerintah Kota Bandung mengimbau pedagang hewan kurban untuk tidak nakal, yakni menjual hewan yang tidak sehat dan cukup umur. Maka itu, untuk memberikan tanda hewan kurban yang sehat dan layak, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menggantungkan kalung di sapi dan domba yang dijual pedagang.

“Masih banyak pedagang hewan yang nakal yang menggunakan kalung sehat tahun sebelumnya,” ujar Kepala DistanKP Kota Bandung, Elly Wasliah, di ruang kerjanya, Kamis (2/10/2014).

Ia meminta kepada para pedagang untuk tidak melepas kalung sehat yang dipasang pihaknya di hewan yang mereka jual hingga sampai ke tangan pembeli. Karena, bila sampai di rumah pembeli kalung itu raib, dikhawatirkan akan dipergunakan tidak semestinya oleh para pedagang, seperti menjual hewan kurban tak cukup umur.

Pada tahun 2013, diungkap Elly, pihaknya menemukan 1800 hewan kurban tidak cukup umur dan 400 ekor terkena penyakit. Hingga Rabu (1/10/2014), dari 26 ribu hewan kurban yang beredar di pasaran, baru 10.447 ekor yang diperiksa. Dengan rincian, sapi 2916 ekor dan domba 7531 ekor. “Berdasar pemeriksaan, 6681 ekor domba sehat dan 850 ekornya tidak layak. Sedangkan sapi, 2883 ekor sehat dan 33 ekornya tidak layak,” papar Elly. (VIL) 

Related posts