JABARTODAY.COM – BANDUNG
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan benar-benar total mengawasi jalannya Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013, terutama saat pencoblosan, Minggu (24/2) esok. Hal itu tampak dari dipersiapkannya satgas PDIP untuk menjaga tiap tempat pemungutan suara (TPS) dari tingkat desa hingga kabupaten/kota.
Disampaikan Pelaksana Harian Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanuddin, pihaknya telah menyiapkan 2 saksi untuk mengawasi tiap TPS, yang dibantu seorang koordinator.
“Di tiap kecamatan disiapkan satgas untuk ikut mengawasi pencoblosan, 3 pleton di kabupaten dan 1 regu di tiap kecamatan,” ujar TB dalam jumpa pers di kantor DPD PDIP Jabar, Sabtu (23/2).
Dalam kesempatan sama, TB juga mengeluhkan tidak tersedianya TPS di rumah sakit swasta ataupun umum, bahkan di penjara. Kalaupun ada, itu hanya diperuntukkan untuk para pegawai yang berada disana, bukan untuk pasien.
“Bagaimana bila ada yang kecelakaan? Seharusnya KPU menyediakan TPS khusus untuk mengakomodasi hal tersebut,” keluhnya.
Soal adanya larangan beredarnya baju kotak-kotak saat pencoblosan di tiap TPS oleh Komisi Pemilihan Umum, karena disebut salah satu alat peraga kampanye. TB menyatakan, hal itu sudah selesai, usai pihaknya berkomunikasi dengan KPU. Karena, menurut TB, baju kotak-kotak banyak jenisnya.
“Lagipula baju kotak-kotak bukan baju partai. Dan dalam peraturan, tidak ada yang menyinggung bahwa baju kotak-kotak, kancing merah, sebagai alat peraga kampanye,” tegasnya.
Ditambahkan Sekretaris Tim Pemenangan Paten (Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki), Abdy Yuhana, yang tidak boleh dikenakan oleh para saksi di TPS adalah baju yang bergambarkan pasangan calon, nomor urut calon, atau yang merujuk untuk memilih salah satu calon. (AVILA DWIPUTRA)