Pelita Bandung Raya akhirnya memperkenalkan pasukannya yang akan bertarung di kompetisi Indonesia Super League dalam launching yang digelar di Hotel Grand Royal Panghegar, Jumat (21/12).
Di awal acara, para pemain PBR dan tamu undangan disuguhkan tayangan masa-masa jaya Mastrans Bandung Raya saat musim kompetisi 1995/1996 yang meraih juara umum, sesuai dengan tema launching kali ini, The Boys Are Back.
Launching juga dimeriahkan oleh empat gadis cantik yang memperagakan kaos tim PBR yang disponsori oleh Joma.
Saat yang ditunggu-tunggu tiba, aroma Persib Bandung begitu terasa, karena banyak mantan pemain Maung Bandung bergabung dengan klub asuhan pelatih asal Inggris, Simon McMenemy tersebut.
Tersebutlah di posisi penjaga gawang ada Tema Mursadad dan Edi Kurnia, plus Endang. Di posisi belakang ada Nova Arianto Edi Hafid Murtado, juga Munadi. Mereka ditemani oleh Mijo Dadic, Muhammad Syaefudin, Isna Irfansyah, Jajang, serta Asep Mulyana.
Pun di lini tengah bercokol bekas ikon Persib, Eka Ramdani dan Rendi Saputra. Mereka dibantu oleh Nemanja Obric, Dane Melanovic, M. Arsyad, Riyandi, Rizki, Rafid Lestalulu, Dolly R Gultom, M. Solehudin.
Sedangkan di lini serang diisi oleh Iman Faturohman, Adi Sulistya, M. Gugum Gumilar dan Gaston Castano.
Manajemen PBR sendiri menargetkan posisi di papan tengah pada ISL mendatang. Pemilik PBR, Tri Gustoro, mengatakan sebagai tim baru di ISL, pihaknya menargetkan pada tahun pertama berposisi di papan tengah.
“Target tahun pertama tidak muluk-muluk belajar di kasta tertinggi dan kami hanya ingin merebut posisi papan tengah,” ujarnya.
Akan tetapi, pihaknya mengaku pernah memiliki pengalaman menjadi juara pada kompetisi 1995/1996. “Pengalaman yang lalu berhasil menjadi juara. Mudah-mudahan ditambah pengetahuan, kita akan lebih solid lagi,” katanya.
Menurutnya, para pemain yang terbilang muda akan diproyeksikan dua-tiga tahun ke depan sebagai pemain profesional. “Komposisi kita sebagian besar adalah pemain muda kita proyeksikan 2-3 tahun ke depan sebagai puncaknya,” harapnya.
Tri Gustoro juga menegaskan, selama ini timnya tidak pernah bubar, tetapiĀ masih tetap eksis di level lain. “Kami tidak pernah bubar, tetapi tidak ikut kompetisi. Mulai lagi dari lini bawah, kami bermain di divisi II,” sampainya.
Akan tetapi, setelah melihat timnya mengalami perkembangan akhirnya pihaknya berinisiatif mengambil alih saham dari Pelita Jaya. “100% saham diambil alih, sehingga bernama Pelita Bandung Raya,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Simon McMenemy siap menghadapi kompetisi ISL. Menurutnya, setelah para pemain melakukan latihan selama lima minggu sudah cukup untuk mengikuti kompetisi. “Setelah 4-5 minggu latihan akhirnya tim bisa dilauncing dan siap menghadapi kompetisi ISL nanti,” ungkap Simon.
Dari 26 anak asuhnya yang telah bergabung, seperti diutarakan Simon, sudah cukup untuk mengikuti kompetisi secara profesional. Tak hanya itu, pemain yang rata-rata masih muda akan dibimbing oleh pemain senior, seperti Eka dan Nova. “Kekompakan di tubuh tim agar tetap solid, supaya pada kompetisi nanti para pemain bisa menampilkan hasil yang terbaik,” tutupnya. (AVILA DWIPUTRA)