Pasanggiri Anggana Sekar Tingkat SMP Se-Purwakarta

(FOTO: humas pemkab purwakarta)

JABARTODAY.COM – PURWAKARTA

Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi secara resmi membuka lomba “Pasanggiri Anggana Sekar” untuk tingkat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Purwakarta, pada hari Rabu (4/4) di Pendopo Kabupaten Purwakarta. Turut hadir pada acara itu  Pejabat Eselon II,III dan IV di lingkungan Setda Purwakarta, Kepala DISDIKPORA, guru, peserta serta pelajar tingkat SMP.

Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai peningkatan dan pemahaman kepada genarasi muda agar tidak melupakan budaya asli bangsa yang mulai digerus oleh budaya luar serta memberikan pemahaman tentang nilai kesundaan kepada para pelajar, agar mempunyai rasa kecintaan terhadap budaya bangsa.  Lomba ini diikuti oleh 80 orang peserta dari  40 SMP se-Kab. Purwakarta.

Dalam sambutannya, Bupati menuturkan bahwa membentuk manusia berkarakter merupakan bagian dari membangun generasi muda sesuai dengan UUD 1945 sebagai perwujudan dari membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

“Dalam  UUD 1945 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dan kalimat mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, saya artikan dengan pendidikan berkarakter. Pendidikan berkarakter adalah jati diri masyarakat,  Generasi muda perlu membentuk jati dirinya sejak dini agar terbentuk karakter diri yang kuat dan mandiri,” ungkapnya.

Selain itu menurut Bupati dalam membentuk karakter generasi muda yang kuat dan mandiri sejak kecil untuk diajarkan selalu menyatu dengan alam dan prihatin, hal itu menurutnya agar terwujud sebuah keseimbangan pemikiran dalam kehidupannya nanti.

“Sejak dini seorang anak harus diajarkan keprihatinan karena bagian dari membentuk karakter dirinya, sehingga ketika dia sudah dewasa, dia mampu menjadi manusia yang kuat, bekerja keras dan mandiri selain itu satukan juga dirinya dengan alam agar tercipta sebuah keseimbangan, baik dalam berpikir dan bertindak. Hal itu bisa terwujud apabila kita semua mampu memberikan sebuah pemahaman yang baik kepada anak, dengan hal terkecil seperti memperhatikan makananannya, memperhatikan hubungan interaksi sosialnya,” tuturnya.

Bupati pun menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan Pemkab Purwakarta dalam masalah pendidikan seperti, wajib membaca dan menulis Al-Quran (BTQ) di sekolah, membawa bekal dari rumah, merupakan bagian dari membangun karakter seorang anak.

“Selama ini, Pemkab Purwakarta dalam mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang pendidikan adalah bagian upaya dari membentuk karakter anak, wajib membaca dan tulis Al-Quran di sekolah, membawa bekal dari rumah dan budi pekerti merupakan salah satu cara Pemkab Purwakarta dalam membentuk kekuatan anak dari sisi spritualitas, emosionalitas dan intelektualitas serta membangun interaksi yang kuat agar para siswa mempunyai rasa sosial yang tinggi terhadap orang lain,”  tuturnya. (purwakarta.go.id)

Related posts