JABARTODAY.COM, BANDUNG – Yayasan Amanah Kemanusiaan Global (AMAL) menggelar pertemuan virtual yang penuh haru antara orang tua asuh dari Indonesia dan anak yatim Palestina pada Kamis (09/10). Sebanyak 50 orang tua asuh berkesempatan bertatap muka secara daring dengan 20 anak yatim dari Palestina, dalam acara yang mengundang banyak emosi mendalam. Saat satu per satu orang tua asuh berkomunikasi langsung dengan anak asuh mereka, suasana penuh tangis dan doa pun tidak bisa dihindarkan.
Ketua Yayasan AMAL, Ust. Ridwan Kamaludin, S.Hum, yang juga bertindak sebagai penerjemah dalam pertemuan tersebut, mengawali acara dengan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh orang tua asuh yang tetap setia mendukung anak yatim Palestina.
Beberapa di antaranya bahkan sudah terlibat sejak tahun 2017. Dalam sambutannya, Ust. Ridwan juga menjelaskan bahwa acara ini sempat tertunda akibat situasi keamanan yang memburuk di Palestina, terutama dengan meningkatnya ketegangan akibat bergabungnya Iran dalam perang melawan Israel. Meskipun Tepi Barat, lokasi anak-anak yatim tersebut, berjarak 75 km dari Tel Aviv, dentuman suara roket masih terdengar.
Momen yang paling menyentuh terjadi saat Ibu Rislina, perwakilan komunitas umahat Lampung, akhirnya dapat berbicara langsung dengan anak asuhnya, Ibrahem Sadi, seorang anak yatim berusia 8 tahun. Dengan penuh haru, Ibu Rislina meneteskan air mata sambil memberikan pesan penuh doa, “Ibrahem yang sabar ya… Doa kami selalu untuk keselamatanmu dan keluargamu.” Ibrahem bahkan mengundang Ibu Rislina untuk datang ke Palestina, meski situasi di sana masih penuh dengan ketidakpastian.
Hal serupa juga dirasakan oleh Ibu Asih Fatimah, yang mengasuh dua anak yatim sekaligus, yaitu Kinda Salah (7 tahun) dan Yousef Mahmoud (11 tahun). Dalam percakapan virtual, Ibu Asih berpesan agar mereka tetap kuat dan tabah menghadapi berbagai tantangan, serta terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Ibu Asih juga mengucapkan terima kasih kepada AMAL yang telah memfasilitasi pertemuan ini, yang sangat berarti bagi dirinya dan anak-anak asuhnya.
Sejak 2017, Yayasan AMAL telah menjalankan program “Orang Tua Asuh” untuk anak-anak yatim di Palestina. Meski konflik semakin memanas, terutama di Gaza, AMAL terus berusaha memastikan keberadaan dan kondisi anak-anak yatim yang diasuh. Pada acara kali ini, anak-anak yatim yang ikut serta berasal dari wilayah Tepi Barat, di mana kondisinya masih dapat dipantau. Namun, AMAL mengakui bahwa belum ada kepastian mengenai nasib anak yatim di Gaza yang terkena dampak langsung dari serangan Israel.
Data dari Biro Pusat Statistik Palestina menunjukkan bahwa ada lebih dari 43.000 anak yatim di Jalur Gaza. Menurut UNICEF, sekitar 17.000 anak menjadi yatim piatu setelah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka akibat konflik yang berlangsung sejak Oktober 2023. Fakta ini menggarisbawahi urgensi dari program bantuan seperti “Orang Tua Asuh,” yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anak yatim Palestina, mulai dari pendidikan, makanan, hingga kebutuhan dasar lainnya.
Melalui program ini, orang tua asuh juga mendapatkan berbagai manfaat, seperti kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung dengan anak asuh melalui Zoom Meeting, menerima surat dari anak asuh, dan laporan perkembangan anak yatim secara berkala. Tentunya, keberkahan dan doa-doa dari anak-anak yatim tersebut menjadi hadiah paling berharga bagi para orang tua asuh.
Yayasan AMAL juga berencana untuk terus mengadakan acara serupa guna memperluas cakupan program ini dan membantu lebih banyak anak yatim di Palestina. Program “Orang Tua Asuh” terbuka bagi siapa saja, baik perorangan, lembaga, komunitas, maupun instansi pemerintah. Dengan bergabung dalam program ini, para dermawan dapat berkontribusi nyata dalam meredakan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina. [ ]