OJK Siap JARING Dusun Sendang Biru

OJKJABARTODAY.COM-MALANG. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  meluncurkan Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline atau JARING pada 11 Mei lalu di Takalar, Sulawesi Selatan. Program JARING tersebut bertujuan menjawab kebutuhan stakeholders terhadap informasi tentang database Kelautan dan Perikanan, skim pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait.

Sasaran utama program JARING adalah peningkatan pertumbuhan pembiayaan di sektor Kelautan dan Perikanan (KP) dengan target pertumbuhan pembiayaan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Target pertumbuhan kredit ditetapkan minimal 50% dari tahun sebelumnya.

“Selain itu, Program JARING diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap jasa keuangan yang lebih luas, meningkatkan pemahaman Sektor Jasa Keuangan (SJK) terhadap bisnis sektor  KP lebih baik, memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha mikro dan kecil (peningkatan income per kapita), menambah jumlah lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 OJK, Irwan Lubis dalam rilisnya kepada Jabartoday.com, Rabu (4/10/2015)

Dalam mewujudkan sasaran JARING, Irwan menjelaskan, pada tahap awal terdapat delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor KP yang merupakan Bank Partner Program JARING, yaitu PT Bank  Negara Indonesia (Persero), Tbk  (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk  (BRI),  PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Bukopin, Tbk dan PT BPD Sulselbar. Selain dari perbankan, komitmen meningkatkan pembiayaan untuk sektor KP juga diperoleh dari Industri Keuangan Non Bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan.

“Total pembiayaan ke delapan bank dan konsorsium IKNB tersebut pada sektor KP pada Desember 2014 adalah Rp 10,8 triliun dengan komitmen pertumbuhan pembiayaan ke sektor KP sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp 7,2 triliun atau rata-rata pertumbuhan pembiayaan baru (gross) sebesar 66,2% dari total pembiayaan Desember 2014,” jelas Irwan.

Irwan menambahkan, realisasi penyaluran kredit baru (gross) ke sektor KP oleh Bank Partner sampai dengan akhir September 2015 telah mencapai Rp 4,41 triliun atau 82,09% dari target agregat 8 Bank Partner sebesar Rp 5,37 triliun. Beberapa bank yang telah mencapai dan melebihi target penyaluran kredit gross adalah BRI, BTPN, dan BPD Sulselbar. (rus)

Related posts