Pola Komunikasi Yang Baik Hindari Trafficking & KDRT

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Pola komunikasi, keharmonisan, saling pengertian (mutual understanding), pembagian peran/kerja dan  pola pengasuhan menjadi faktor penting yang mesti menjadi perhatian serius dalam upaya menekan praktik tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan trafficking (perdagangan orang).

“Untuk menghindari tindak kekerasan, di dalam keluarga harus terjalin komunikasi yang baik, ada suasana saling pengertian, pembagian peran serta pola pengasuhan anak yang disepakati bersama antara suami, istri dan anak,” ujar Netty Prasetiyani Heryawan, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Propinsi Jawa Barat pada acara Sosialisasi Anti Trafficking dan Kekerasan dalam Rumag Tangga (KDRT) bagi Mahasiswa se-Kota Bandung, di Aula Utama Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (26/10).

Netty menegaskan, tidak ada satu pun agama yang melegalkan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Antara suami, istri dan anak harus terjalin hubungan yang terbuka dan harmonis. Dialog yang terbuka dan penuh kasih sayang akan menghindari berbagai bentuk deskriminasi dan kekerasan dalam kehidupan keluarga.

“Saya berharap mahasiswa  saat ini, yang dalam 5-10 tahun akan meniti kehidupan rumah tangga juga bisa menjadi fasilitator untuk menularkan informasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kehidupan keluarga yang harmonis dan bebas dari tindak kekerasan dan ancaman trafficking,” harap Netty.

Netty mengungkapkan bahwa sebagai unit terkecil dari bangunan suatu negara, keluarga memiliki multifungsi  yakni fungsi keagamaan, sosialisasi, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan kasih sayang.

“Bangunan keluarga akan kokoh bila fungsi-fungsi strategis tersebut dijalankan dengan baik, dan  saya yakin kasus trafficking dan KDRT akan hilang dengan sendirinya,” ujarnya. (Fahrus Zaman  Fadhly)

Related posts