JABARTODAY.COM – BANDUNG Meski masih berada ditengah pandemi Covid-19, animo masyarakat untuk bepergian tak surut. Terbukti, 46 ribu orang telah pergi dengan menggunakan kereta api ke sejumlah daerah pada hari kesebelas posko Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Rata-rata perhari adalah 4.200 dari 7.500 tempat duduk yang disediakan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung. Mereka berangkat dari wilayah Daop 2 Bandung menuju sejumlah daerah di Pulau Jawa.
“Secara keseluruhan selama masa posko Nataru, 17 Desember 2021-4 Januari 2022, telah terjual sekitar 56 ribu tiket keberangkatan dari Daop 2 Bandung atau 39 persen dari total 142 ribu tempat duduk yang kami sediakan,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo, saat dihubungi, Senin (27/12/2021).
Sementara itu, diungkap Kuswardoyo, untuk KA lokal sampai hari ini tercatat telah terjual sebanyak 212 ribu tiket atau rata-rata 19.300 perhari dari 36.000 tempat duduk disediakan.
Selama masa posko Nataru, pihaknya pun belum menjalankan KA tambahan dan masih mengoperasikan yang biasa, yaitu 19 KA jarak jauh dan 62 perjalanan KA lokal.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan layanan tes PCR di Stasiun Bandung dan Kiaracondong dengan tarif Rp 195 ribu. Ada pula pengetesan antigen di delapan stasiun, yakni Bandung, Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Cimahi dan Purwakarta, dengan tarif Rp 45 ribu. Tes PCR dan antigen ini dikhususkan bagi pengguna moda transportasi berjuluk ular besi yang bepergian jarak jauh.
“Kami mengimbau kepada semua calon penumpang agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan memastikan dalam kondisi sehat saat melakukan perjalanan dengan kereta api,” ucap Kuswardoyo.
Tak hanya itu, Kuswardoyo mengingatkan masyarakat yang bakal pergi menggunakan kereta api untuk datang lebih awal ke stasiun tempatnya berangkat. Hal ini mengingat Indonesia sudah memasuki musim penghujan, sehingga calon penumpang tak terlambat karena terhambat oleh banjir.
“Ditengah musim hujan tentunya kami berharap agar calon penumpang dapat lebih awal datang ke stasiun keberangkatan untuk menghindari keterlambatan dikarenakan adanya banjir atau kemacetan imbas dari hujan yang saat ini intensitasnya cukup tinggi,” pungkasnya. (*)