NAMARIN: Tug boat Jenis Kapal yang Rawan Perompakan

JABARTODAY.COM – JAKARTA

The National Maritime Institute (Namarin) mencatat tug boat atau kapal tunda merupakan jenis yang terhitung cukup rawan mengalami aksi kejahatan di laut. Berdasarkan data yang diterima dari ReCAAP Information Sharing Center, Singapura, sejak awal 2012, telah terjadi sembilan insiden yang melibatkan kapal jenis tersebut.

“Malah, belum lama berselang, tepatnya pada 17 Agustus lalu, sebuah tug boat berbendera Singapura, Bina Marine 61, diserang oleh dua orang perampok bersenjata parang pada posisi 13 mil laut dari Pulau Tekong Kecil,” jelas Direktur Namarin, Siswanto Rusdi di Jakarta Kamis  (23/8).

Siswanto mengungkapkan, perampok berhasil membawa kabur barang-barang berharga milik ABK seperti uang tunai, telepon seluler dan laptop setelah terlebih dahulu melumpuhkan kapten kapal dan anak buahnya. Namun, perampok tidak melukai para ABK.

Dua hari berikutnya, 19 Agustus, di lokasi yang sama sebuah tug boat berbendera Indonesia, Marcopolo 17 yang sedang menarik tongkang Marcopolo 268, juga mengalami nasib yang sama. Empat orang perampok bersenjatakan pisau berhasil menggasak barang-barang berharga milik kru dan cadangan makanan di atas kapal. “Semua kejadian tadi telah dilaporkan ABK kepada otoritas keamanan maritim di Singapura.”

Kendati demikian, Namarin menyimpulkan, kondisi keamanan maritim kawasan Asia relatif terjaga karena kejahatan maritim yang lebih berat, yakni perompakan (piracy) tidak terjadi dalam kurun Juli hingga Agustus ini. Kondisi kondusif ini telah berlangsung sejak Juli 2010-Juli 2011.

“Memang ada satu kejahatan yang digolongkan signifikan oleh ReCAAP, dikenal dengan status kategori 1, yang terjadi pada 27 Juli lalu. Melibatkan tug boat Woodman 28 dan tongkang Woodman 39, peristiwa itu terjadi di antara Kudat dan Pulau Banggi, Sabah, Malaysia.  Namun, ABK berhasil diselamatkan dan kapal-kapal yang dibajak berhasil ditemukan di Filipina.” [FAR]

 

Related posts