JABARTODAY.COM – SUMEDANG Wakil Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut bahwa moral adalah salah satu kunci kesuksesan. Sementara untuk membentuk karakter moral yang baik, maka bentengnya adalah keimanan dan ketakwaan.
Oleh karena itu, perlu keseriusan dalam menimba ilmu ukhrawi (akherat) disamping kewajiban menuntut keilmuan formal, atau duniawi. Demikian dikatakan Wagub Jabar di depan para milenials, pada Kegiatan Milenial SmartTren Ramadan 1443 H, di SMA Negeri Tomo, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Rabu (13/4/2022).
“Kunci kesuksesan seseorang antara lain adalah moral, manusia unggul di Jawa Barat harus memiliki integritas dan moralitas,” ujar Uu.
Sejalan itu, Jabar punya visi Juara Lahir Batin, yang artinya selain capaian- capaian materil, capaian bathiniyah pun perlu dicapai bersama. Pun untuk membentuk moral generasi muda, Jabar punya prinsip Masagi.
Jabar Masagi di antaranya _’Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti, Niti Bakti’._ Artinya dengan Jabar Masagi, Pak Uu berharap generasi muda Jabar dapat menjadi manusia berkualitas sekaligus berbudaya. Manusia berbudaya ini memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (_surti_/rasa), belajar memahami (_harti_/karsa), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti).
Dengan konsep Jabar Masagi pula generasi muda harus punya bekal kecerdasan dan keahlian, punya kekuatan _akhlakul karimah_, spiritualitas yang baik, dan tak ketinggalan kesehatan fisik yang prima.
Sementara itu, dalam ajaran Islam pun menuntut ilmu merupakan kewajiban, di mana mempelajari ilmu ukhrawi adalah _fardhu ain_, sementara keilmuan yang umum adalah _fardhu kifayah_.
“Kuncinya ilmu adalah berimplementasi pada moral dan akahlak. Karena penerus Jawa Barat harus punya moral, mudah-mudahan para guru mengerti dan segera bisa dilaksanakan konsep masagi,” sambung Uu.
Hingga pada akhirnya dengan generasi Jabar yang berkarakter, visi Jabar Juara Lahir Batin diharapkan dapat terakselerasi.
“Harapan dan keinginan pimpinan di Jawa Barat yaitu lahirnya generasi tunas harapan bangsa yang memiliki keimanan dan ketakwaan sekaligus menguasai disiplin keilmuan yang hebat,” ucapnya. (*)