JABARTODAY.COM – BANDUNGĀ
Sejak beberapa hari terakhir, ada hal yang tidak terduga terjadi pada PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten alias bank bjb. Lembaga perbankan milik BUMD Jabar-Banten tersebut mengalami kekosongan 4 posisi direksi, yaitu Direktur Utama, Direktur Consumer, Direktur Treasury and International, serta Direktur Operasional.
Kekosongan itu terjadi berdasarkan hasil fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan, yang direksi-direksi yang kini posisinya lowong, tidak lolos fit and proper test. Namun, bank bjb masih memiliki satu posisi direksi, yaitu Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, yang dijabat Zaenal Aripin.
Meski mengalami kekosongan 4 posisi direksi, ternyata, perkembangan kondisi tersebut tidak terlalu berpengaruh pada nilai dan harga jual saham bank bjb. “Alhamdulillah. Sejauh ini harga saham tidak terpengaruh,” tukas Corporate Secretary Division Head bank bjb, Agus Mulyana, saat dikonfirmasi, Selasa (13/5/2014).
Menurutnya, posisi terakhir saham bank bjb berada pada level Rp 950 per lembar saham. Angka itu, jelas dia, menguat 15 poin lebih inggi daripada posisi sebelumnya, yaitu Rp 935 per lembar saham. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik kepada bank bjb masih tinggi, walaupun terjadi kekosongan 4 posisi direksi.
Agus menerangkan, untuk mengisi kekosongan itu, pihaknya segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). “Kami mengajukan 4 nama untuk posisi direksi. Sejauh ini, kami masih menunggu putusan OJK, baik mengenai hasil fit and proper ke-4 kandidat yang kami sodorkan sebagai direksi, maupun pelaksanaan OJK,” terangnya.
Untuk sementara, putusan dan kebijakan menjadi kewenangan direksi yang masih terisi. “Sebenarnya, jika mengacu Undang Undang Perseroan Terbatas, jika mendapat penunjukan OJK, komisaris dapat menjalankan fungsi direksi. Pastinya, kami berharap, posisi direksi yang kosong segera terisi,” ucap Agus. (ADR)