Tanamkan Disiplin Ketat, Beri Kelonggaran untuk Urusan Pribadi
JABARTODAY.COM – JATINANGOR
MENANAMKAN nilai-nilai kedisiplinan kepada anggota menjadi ciri keseharian yang muncul di Community Matic Jatinangor (COMA). Melalui cara begitu, kebersamaan di antara komunitas itu semakin terjalin.
Bukan hal mudah untuk membiasakan hidup disiplin kepada anggota COMA. Kendati begitu, melalui sosialisasi intensif kepada anggota, pelan namun pasti kesadaran anggota untuk menaati aturan berorganisasi dan berlalu-lintas semakin meningkat.
Ketua dan Pendiri COMA, Dendi Juliandi, mengatakan, walaupun dibentuknya wadah komunitas pecinta matic itu sekadar berawal dari kesamaan hobi, namun penerapan aturan organisasi tetap diutamakan.
Dia menyebutkan, bagi anggota yang melanggar aturan organisasi, seperti tidak menaati ketentuan dalam safety reding, anggota akan mendapat sanksi, seperti melakukan beberapa kali push up. Langkah itu lebih diarahkan untuk mempererat kebersamaan di antara anggota COMA.
“Kami memang lebih mengedepankan kekeluargaan. Selain itu, kami pun memberi kebebesan kepada anggota dalam menjalani kehidupan pribadi. Jika dalam waktu bersamaan terjadi bentrok agenda antara urusan keluarga atau pekerjaan dengan kegiatan COMA, kami mempersilahkan anggota untuk lebih memrioritaskan kepentingan keluarga dan pekerjaan,” kata Dendi, di Jatinangor, Kamis (12/9).
Dikatakan Dendi, setelah dua tahun lebih COMA berdiri, hubungan antaranggota semakin terjalin. Itu, kata dia, juga didukung oleh beragam kegiatan yang lebih menggali sisi kemanusiaan. Selain mengadakan pertemuan rutin yang digelar setiap hari Minggu pukul 15.00 bertajuk Kopi Darat (Kopdar), pada Ramadhan lalu misalnya, digelar beragam kegiatan yang berkaitan dengan shaum.
“”Kegiatan itu antara lain yaitu Rolling Ngabuburit Bareng. Kawasan yang menjadi tujuan agenda itu yakni Rancakalong, Kampung Toga, Alun-alun Sumedang, dan lokasi lainnya. Kami pun menggelar bakti sosial ke Panti Asuhan di Cikeruh dan melaksanakan Saur of the Road,” ujarnya.
Salah satu anggota COMA, Dimas, mengatakan, dia melihat dibentuknya komunitas itu sangat positif. Melalui wahana itu, kata dia, dia bisa menyalurkan hobinya bermatic ria melalui beragam kegiatan positif.
“Saya bisa menjalin silaturahmi dan perkawanan dengan rekan-rekan penggemar matic di kawasan Jatinangor dan sekitarnya,” ujar mahasiswa jurusan Hukum Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati itu. (DEDE SUHERLAN)