Memiliki segmen pasar menjadi opsi banyak lembaga, termasuk perbankan. Hal itu pun dimiliki PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Lembaga perbankan yang awalnya berkantor pusat di Bandung itu, untuk terus mendorong kinerjanya, fokus pada segmen mass market.
“Efeknya positif. Sebagai contohnya, terlihat pada pertumbuhan dana simpanan masyarakat,” ujar Direktur Utama PT BTPN, Jerry Ng, dalam rilisnya, Selasa (4/3/2014).
Jerry meneruskan, berkat mass market, pihaknya mampu mencatat pertumbuhan positif dana pihak ketiga (DPK). Melalui BTPN Sinaya, nilai DPK, sambung dia, pada 2013, mengalami pertumbuhan 16 persen lebih tinggi daripada periode 2012. Diutarakan, total dana simpanan masyarakat hingga 2013 mencapai Rp 52,2 triliun. “Tahun sebelumnya Rp 45,1 triliun,” ucap dia.
Kinerja positif pun, tambah Jerry, tercermin pada penyaluran kredit selama tahun lalu. Pada 2013, ungkap dia, pihaknya menyalurkan kredit bernilai total Rp 46,1 triliun atau lebih besar 19 persen daripada 2012, yang jumlahnya Rp 38,8 triliun. “Kami pun berhasil menjaga tingkat NPL (Non-Performing Loans) sebesar 0,38 persen,” lanjutnya.
Terciptanya pertumbuhan kinerja itu, jelas Jerry, berefek positif pada perolehan laba. Menurutnya, nilai laba bersih setelah pajak pada 2013 mencapai Rp 2,13 triliun. Angka itu lebih tinggi 8 persen daripada 2012 yang angkanya Rp 1,98 triliun.
Kinerja positif tersebut juga terjadi pada perkembangan aset. Buktinya, imbuh dia, hingga 2013, total aset BTPN mencapai Rp 69,7 triliun. Nilai tersebut, terang Jerry, lebih tinggi 18 persen daripada periode yang sama 2012, sebesar Rp 59,1 triliun.
Menanggapi perkembangan 2014, Jerry menegaskan, pihaknya optimis tetap dapat mencatat pertumbuhan. “Memang, tahun ini, terjadi berbagai penyesuaian, termasuk adanya perlambatan penyaluran kredit. Hal itu untuk menstabilkan kondisi ekonomi. Kami tetap optimis bahwa tahun ini, dapat tetap terjadi pertumbuhan,” tutup Jerry. (*/ADR)