Mahasiswi Gerudug Gedung Sate, Tuntut Penanganan Ekploitasi

(GAMBAR ILUSTRASI: ISTIMEWA)
(GAMBAR ILUSTRASI: ISTIMEWA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Belasan mahasiswi yang mengatasnamakan Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PKC PMII) Jawa Barat, menggelar aksi di depan halaman depan Gedung Sate, Senin (10/3/2014). Kedatangan mereka dalam rangka menuntut penanganan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap ekploitasi perempuan.

Koordinator aksi, Ai Rahma, mengatakan, aksi turun ke jalan ini dilakukan di samping memperingati hari perempuan sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2014, juga untuk menyuarakan aspirasi perempuan.

Dia menilai banyak ekploitasi yang dilakukan pemerintah daerah dengan kebijakan yang diskriminatif. Pihaknya mencatat ada 282 kebijakan daerah di seluruh Indonesia dan Jabar menduduki peringkat teratas dengan 53 kebijakan.

“Oleh karena itu, kami menuntut adanya kedaulatan. Hingga kini pemerintah kita tidak mempunyai kedaulatan yang pasti. Kami meminta pemerintah melindungi kaum perempuan dengan bagaimana sistem pemerintah,” ujarnya di sela-sela aksi.

Selain itu, dia menuntut agar Pemprov Jabar lebih memperhatikan tenaga kerja wanita yang merupakan tertinggi di Indonesia dengan Sukabumi, Cianjur, Subang, Cirebon, dan Indramayu sebagai pemasok tertinggi.

“Ekploitasi dengan jam kerja yang berlebihan dan upah yang tidak sesuai dan mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan. Pemerintah kurang memperhatikan,” keluhnya.

Rahma menegaskan, belum lagi kasus perdagangan orang atau human trafficking dengan jumlah 1.218 berdasarkan data internasional organization of migration dengan 85,37 persen adalah perempuan.

“Jabar paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lain. Bahkan di beberapa negara masih tertinggi, padahal disini banyak lembaga pemerintah yang mengatasi hal itu, namun tidak ada hasilnya,” tutup Rahma. (VIL)

Related posts