LLI Jawa Barat Luncurkan Program Nyaah ka Kolot

Ketua LLI Jabar R Nuriana

JABARTODAY.COM – BANDUNG

JUMLAH penduduk lanjut usia (Lansia) di Indonesia termasuk tinggi dibanding negara lain. Hingga akhis tahun lalu misalnya, di Indonesia terdapat sekitar 24 juta jiwa atau hampir 10 persen jumlah penduduk. Jumlah ini meningkat 10 kali lipat dibanding 1970 lalu yanga hanya 2 juta orang. Padahal, jumlah penduduk secara keseluruhan “hanya” bertambah dua kali lipat.

“Setiap tahun, jumlah lansia bertambah rata-rata 450.000 orang. Pada 2050 mendatang, diperkirakan ada 60 juta lansia, setara gabungan penduduk Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten kini,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief belum lama ini.

Data Bina Keluarga Lansia (BKL) BKKBN yang bisa diakses secara online menunjukkan, saat ini di Jawa Barat terdapat 151.475 keluarga lansia. Dari jumlah itu, 2.543 di antaranya tercatat sebagai anggota BKL. Cuma saja, peserta aktif hanya 2.343 keluarga.

Sugiri menyayangkan masih rendahnya perhatian pemerintah terhadap lansia. Mantan Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pemerintah masih disibukkan dengan upaya agar terpilih kembali dalam pemilu berikutnya. Mereka mengabaikan pelayanan masyarakat yang bersifat khusus, seperti halnya pelayanan lansia.

Program BKL yang dikembangkan BKKBN, imbuh Sugiri, merupakan salah satu upaya untuk mendorong pemberdayaan lansia. Tanpa pemberdayaan, maka bukan tidak mungkin bila lansia hanya menjadi beban pembangunan. ”Peningkatan jumlah lansia berdampak luas, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial budaya,” kata Sugiri.

Nyaah ka Kolot

Sejalan dengan pemberdayaan yang ditempuh BKKBN, Lembaga Lansia Indonesia (LLI) Provinsi Jawa Barat belum lama ini menggulirkan program Nyaah Ka Kolot alias NKK. Ketua LLI Jawa Barat R Nuriana menjelaskan, program ini dijalankan dalam bentuk benah SDM lansia, benah lingkungan, benah imah, benah usaha, dan benah majelis taklim lansia. Dalam pelaksanaannya, program tersebut melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah secara terpadu.

“Perlu ada program nyata menyejahterakan lansia agar lansia tetap sehat, berguna, dan mandiri sampai akhir hayatnya. Jangan sampai lansia menyusahkan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Terlebih-lebih jangan menambah jumlah penduduk miskin karena kesejahteraannya kurang terperhatikan,” kata Nuriana dalam keterangan tertulisnya untuk memberikan masukan Musyawarah Nasional LLI awal Juni ini.(Najip Hendra SP)

Related posts