Legislator PSI Dorong Kebijakan Pemulihan Ekonomi sekaligus Kesehatan ditengah Pandemi Covid-19

Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia, Erick Darmajaya. (dok pribadi)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Kasus positif virus corona belum melandai di Kota Bandung. Legislator Partai Solidaritas Indonesia, Erick Darmajaya menyebut kenaikan kasusnya masih bertambah terus.

Kota Bandung menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Jawa Barat dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat, pada periode 21-27 Februari 2022, Kota Bandung mengalami penambahan 12.092 kasus. Sementara total kasus aktif pada 28 Februari 2022 sebanyak 21.550.

Atas dasar itu, Erick meminta Pemerintah Kota Bandung mengantisipasi efek buruk pandemi corona ke perekonomian.

Dia menyebutkan kondisi ekonomi masyarakat telah turun dan daya beli pun hilang. Salah satunya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkurang terus.

Apa langkah dalam mencegah penurunan ekonomi lebih parah lagi,  serta untuk memulihkan kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19?

Berita Terkait

“Pemkot Bandung harus terus menggencarkan 3 T (tracing, testing, treatment), dan memerkuat protokol kesehatan di masyarakat guna mencegah bertambahnya kasus virus corona,” ujar Erick, saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).

Tak lupa dirinya menekankan agar pemerintah kota terus memercepat vaksinasi booster atau dosis ketiga sebagai upaya mengakhiri pandemi di Tanah Air, khususnya Kota Bandung. Hingga 3 Maret 2022, capaian vaksinasi booster di Kota Bandung sebesar 14,84 persen.

“Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat mengurangi risiko kematian atau dampak buruk lainnya dari Covid-19. Maka itu, pemerintah harus terus memercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pihak lainnya seperti TNI dan Polri maupun swasta,” tukas Erick.

Meski begitu, Erick mengingatkan agar pemulihan ekonomi harus terus berjalan. Terlebih, masyarakat akan segera menghadapi momen penting dalam dua bulan kedepan, yakni Ramadan dan Idul Fitri. Pemkot Bandung pun diminta pihaknya agar dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok yang kerap melonjak saat momen tersebut. Belum lagi masyarakat masih disibukkan dengan tingginya harga minyak goreng maupun daging sapi.

“Prokes jangan menghentikan pemulihan ekonomi yang sangat dibutuhkan masyarakat Kota Bandung, apalagi dengan situasi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Namun pelonggaran pun jangan sampai menimbulkan kasus baru yang dapat memerlambat kita dalam mengakhiri pandemi ini,” tandas Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung.

Pemerintah Kota Bandung tidak lagi dalam pilihan dilematis kesehatan atau ekonomi. Sekarang saatnya kesehatan sekaligus pemulihan ekonomi dilakukan secara bertahap.

“Ini strategi sederhana dalam penyelamatan ekonomi,” pungkas Erick. (*)

Related posts