JABARTODAY.COM – BANDUNG Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bandung, Folmer Siswanto M Silalahi meminta Pemerintah Kota Bandung memberdayakan anggota dewan untuk pelaksanaan vaksinasi massal di masyarakat. Tujuannya supaya target 1,5 juta dosis vaksin untuk warga Bandung dapat secepatnya terealisasi.
“Pelibatan anggota dewan akan mendorong pelaksanaan vaksinasi massal lebih masif di dapil masing-masing, apalagi dibarengi dengan pelibatan kelompok masyarakat,” ujar Folmer, usai kegiatan vaksinasi 1.200 warga di Graha Mutiara, Jalan Situ Aksan, Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (2/8/2021).
Menurut anggota Komisi C DPRD Kota Bandung ini, program vaksinasi pemerintah tidak dapat berjalan sendiri tanpa keterlibatan masyarakat. Karena jumlah tenaga kesehatan dan relawan yang tidak memadai. Pola vaksinasi massal mandiri di kewilayahan tidak mudah. Kita harus dapat meyakinkan, sebab masih ada penolakan vaksin dari masyarakat.
“Untuk itu harus mencari terobosan, dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat, serta kepedulian pejabat untuk mensosialisasikan informasi yang benar tentang vaksin,” ujarnya.
Untuk diketahui kegiatan vaksinasi massal ini terlaksana berkat kolaborasi dengan Kelurahan Sukahaji dan Kelurahan Babakan, serta Puskesmas Sukahaji, Forum RW, LPM, dan Satgas Covid-19 Kecamatan Babakan Ciparay.
“Terlaksananya kegiatan vaksinasi ini juga berkat partisipasi masyarakat dari Yayasan Mutiara Kemakmuran Sejahtera,” sebutnya.
Diakuinya ide vaksinasi massal untuk 1.200 warga dari Daerah Pemilihan Bandung VI tersebut, sebagai salah satu terobosan dalam mendorong target Pemerintah Kota Bandung, yang merencanakan vaksinasi untuk 1,5 juta orang penduduk setara 70 persen populasi untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Atas dasar itu pula, Folmer mendesak Pemkot Bandung untuk segera menyebar vaksin ke kewilayahan secara merata. Sebab Kota Bandung termasuk yang mendapat pembagian vaksin cukup memadai, namun pemanfaatannya belum maksimal.
“Dosis vaksin yang ada harus dimaksimalkan, karena banyak daerah lain mengalami kehabisan stok vaksin,” tukasnya.
Saat ini kita ikuti arahan dan petunjuk pemanfaatan vaksin di daerah sebagaimana keinginan Presiden Joko Widodo yang telah meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk segera menghabiskan.
“Bulan Agustus ini vaksin dari berbagai negara akan dikirim ke Indonesia. Kita harus lebih siap dalam pemanfaatannya,” pungkasnya. (*)