JABARTODAY.COM – BANDUNG Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Uung Tanuwidjaja menyatakan, organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengurus sektor ekonomi kreatif di Bandung, perlu memiliki basis yang kuat agar pengembangannya bisa berkelanjutan.
“Di tingkat kewilayahan, lembaga ekonomi kreatif masih banyak yang belum memiliki landasan yang baik dalam berwirausaha. Pelaku ekonomi kreatif yang ditopang oleh OPD, harus memiliki relasi. Sehingga, tentu tidak perlu kita mendorong terus-menerus,” ujar politisi Nasional Demokrat ini, di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (5/11/2020).
Untuk itu, para pelaku ekonomi kreatif juga harus memiliki landasan hukum, di mana saat ini DPRD sedang menyiapkan alas hukum tersebut.
Dihubungi terpisah anggota Pansus VII DPRD Kota Bandung yang sedang membahas Perda Ekonomi Kreatif, Riana, menyatakan, sektor ekonomi kreatif di kota Bandung perlu memiliki pola kerja yang terorganisasi, sehingga dapat dinikmati masyarakat dalam rangka menumbuhkan bidang usaha ke depannya.
Politisi Partai Demokrat ini menyampaikan bahwa Kota Bandung tidak memiliki sumber daya alam, namun memiliki sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan menjadi nilai tambah melalui ekonomi kreatif untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, lanjutnya, maka pemerintah daerah bertanggung jawab dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan perekonomian masyarakat melalui daya saing guna tercapainya tujuan peningkatan daya saing usaha yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Riana juga mengatakan ekonomi kreatif merupakan sektor andalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin adanya landasan bersama dan pemahaman bersama dalam memperjuangkan ekonomi kreatif di masyarakat,” katanya.
Sehingga, ketika ada peluang penguatan dan mengembangkan ekonomi kreatif, diharapkan pertumbuhan ekonomi warga kota Bandung tidak lagi berbasis pada sumber daya alam (SDA), melainkan kreativitas masyarakat.
“Sumber daya alam Kota Bandung sangat terbatas, kita bisa maju ditopang bukan karena sumber daya alamnya, tapi karena sumber daya manusianya. Oleh karena itu, ekonomi kita kedepan bukan lagi ditopang oleh SDA, melainkan kreatifitas manusianya,” jelas Riana.
Di sisi lain, Riana menginginkan agar masyarakat tidak harus terjebak dengan persoalan modal dan aset dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif. Sebab, inti dari Ekonomi Kreatif adalah kreatifitas sumber daya manusianya. Jangan hanya berpikir soal modal dan aset. Karena kalau kita kreatif, modal dengan sendirinya akan datang, jelasnya.
Oleh karena itu, dia berkomitmen untuk tetap memfasilitasi warga Bandung agar intensif bekerjasama dengan lembaga ekonomi kreatif dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif bagi masyarakat agar berdaya secara finansial.
“Harapannya sektor ekonomi kreatif dapat maju dan mendorong perekonomian menjadi lebih baik,” pungkas Riana. (*)