JABARTODAY.COM – BANDUNG
Lembaga Amil Zakat-Infak-Sedekah (LAZIS) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, bekerjasama dengan Majelis Ulama Islam Selangor dan Akademi Aidit Malaysia, menggelar Training Internasional Guru Madrasah di Indonesia di Bandung, Senin-Selasa, 24-25 Juni 2013.
Training bertajuk Peningkatan Kemahiran dalam Mengajar itu berlangsung di Hotel Naripan Bandung. Pesertanya sekitar 100 guru dari 30 Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Bandung Tengah.
Mentor training adalah Dato’ Aidit bin Ghazali, Founder Akademi Aidit Malaysia. Ia didampingi trainer dan konsultan pendidikan Indonesia dari LAZIS Dewan Dakwah, H Deddy Djuandi.
Dalam sambutan pada pembukaan training, Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah H Ade Salamun menyampaikan, penyelenggaraan training gratis ini merupakan kepedulian Dewan Dakwah dan mitra internasionalnya terhadap kualitas pendidik generasi belia muslim Indonesia.
Dewan Dakwah, kata Ade, juga menjadikan pendidikan sebagai kaderisasi dakwah, dengan menyelenggarakan pendidikan tingkat diploma, S1 hingga S3. melalui Akademi Dakwah Islam (ADI), Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) M Natsir, dan Mulazamah (Kaderisasi Ulama).
Materi yang disampaikan Dato’ Aidit bin Ghazali antara lain: Tahap-tahap kualitas seseorang guru, sejak mudarris, mu’allim, muaddib, murobbi, hingga menjadi seorang murshid.
Mentor training juga mengemukakan faktor-faktor penentu kehebatan seseorang guru dan bagaimana cara memilikinya.
Pada sesi berikutnya, Dato’ Aidit bin Ghazali mengajak para guru memahami peserta didik (murid) sebagai insan yang harus didekati secara fisik dan psikis.
Untuk itu, trainer memberikan pengetahuan tentang kuadran minda (tafsiran cara berfikir), neuro-linguistic programming (tafsiran cara penerimaan ilmu), grafologi (tafsiran penulisan), fisiognomi (tafsiran pergerakan wajah), dan bahasa tubuh (tafsiran tindakan fisikal).
Di akhir sesi, Dato’ Aidit bin Ghazali memberikan tips bagaimana cara-cara mengurangi tekanan jiwa guru dan pelajar melalui pendekatan rohani, jasmani, emosi, pemikiran, dan bi’ah (lingkungan).
Sebagai pengantar dan di sela-sela sesi pembicara utama, Deddy Djuandi membawakan ice-breaking dan materi pelengkap. Penampilannya yang dinamis membuat para peserta terjaga konsentrasi dan gairahnya, mengimbangi penampilan Dato Aidit yang lebih kalem.
Menurut peserta, baik materi maupun metoda penyampaian dalam training ini merupakan pengetahuan baru bagi mereka. ‘’Materinya sangat bermanfaat, dan mudah-mudahan nanti diselenggarakan lagi,’’ kata Tini Surtini dari MI Al Barokah Bandung.
Hal senada diungkapkan Yayat dari MI Muhammadiyah 3 Bandung. Ia mengaku bangga mengikuti training bertaraf internasional ini. Selain pematerinya dari negeri yang sudah maju, materi yang disampaikan juga sangat bermanfaat untuk diterapkan.
‘’Terima kasih LAZIS Dewan Dakwah, sering-sering saja mengajak kami dalam training seperti ini,’’ katanya. (FZF)