Layanan RSUD Cianjur Dinilai Buruk

JABARTODAY.COM.: CIANJUR

Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Cianjur dinilai buruk dalam hal memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.  Hal ini salah satunya disebabkan RSUD terkesan tidak siap mengantisipasi membludaknya pasien yang sebagian besar pasien miskin dengan Jamkesmas.

Seperti dilaporkan Jabartoday.com sebelumnya,  selain banyak pasien yang terpaksa dirawat di lorong-lorong ruangan RSUD, pasien rawat inap juga mengeluhkan susahnya mendapatkan air bersih selama perawatan.

Aktifis dari Lembaga Bantuan Kesehatan (LBK) Sobari  mengatakan, seharusnya sebagai rumah sakit pemerintah yang melayani Jamkesmas untuk masyarakat miskin mampu memberikan pelayanan yang layak terhadap pasien,” jelas Sobari.

Sobari mengaku sering  mendapatkan keluhan dari masyarakat mengenai buruknya pelayanan RSUD. Bahkan tidak jarang, warga miskin ditolak untuk berobat.

“Aalasan RSUD sepintas masuk akal karena kekurangan ruangan. Namun, ini menunjukkan ketidaksiapan RSUD dalam mengantisipasi membludaknya pasien, khusunya pasien Jamkesmas,” katanya.

Kondisi tersebut, kata Sobari, justru menandakan jumlah orang miskin di Cianjur semakin banyak. Tren pengguna Jamkesmas tiap tahun semakin bertambah, sehingga kemampuan RSUD yang terbatas membuat pelayanan semakin buruk.

Soal keluhan kekurangan air bersih itu sebenarnya sering dikeluhkan  pasien  ketika sore hari. Namun  hingga kini belum juga ada penanganan serius.

“Ini menjadi catatan buruk bagi RSUD dibidang pelayanan. Kami mengharapkan RSUD segera berbenah dan Pemkab Cianjur semakin peka menangkap persoalan kesehatan di Cianjur,” ujarnya.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan, Toton Suryotono mengakui hal tersebut. Namun, meskipun demikian fasilitas penambahan sumur air sudah dilakukan.

“Kini kami sudah mempunyai empat sumur sumber air. Tapi, tetap juga belum bisa mengimbangi kebutuhan air,” katanya.

Toton mengatakan sebenarnya kebutuhan air hanya untuk pasien pasti terpenuhi. Namun, yang menjadi masalah justru kebutuhan air terkuras untuk para penunggu pasien.

Sedangkan persoalan overloadnya pasien hingga menyebabkan pasien dirawat di lorong-lorong rumah sakit memang menjadi persoalan lama.

“Kami sudah lama menginginkan adanya penambahan ruangan dan tempat tidur. Namun tetap juga lama untuk direalisasikan. Tahun ini rencananya akan ada pembangunan ruangan untuk penempatan 34 tempat tidur sebesar Rp 2,5 miliar dari bantuan Porvinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Wakil Bupati Cianjur, Suranto mengatakan untuk mengatasi hal tersebut akan merencanakan pembangunan RSUD baru di Wilayah Cianjur Selatan dan akan ditempatkan di Kecamatan Sukanegara.

“Kami juga tidak ingin RSUD yang ada sekarang ini menjadi puskesmas raksasa sehingga berdampak pada buruknya pelayanan. Oleh karena itu, pembangunan RSUD baru di Cianjur Selatan mendesak untuk direalisasikan untuk mewakili keberadaan RSUD bagi masyarakat Cianjur Selatan.” katanya.[alfian]

Related posts