JABARTODAY.COM – – Sebagaimana diberitakan sebelumnya Barisan Solidaritas Muslim (BSM) bersama-sama masyarakat Islam melakukan aksi damai Bela Palestina dan sholat Ghaib di Kota Bitung Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023). Namun menjelang berakhirnya aksi dalami tersebut mereka dihadang Laskar Kristen Manguni Makasiou.
Tak sampai disitu, dalam video yang beredar mempertontonkan Laskar Manguni dengan brutal dan anarkis menyerang dan melukai massa Barisan Solidaritas Muslim dengan senjata tajam, bahkan mobil ambulance pun dirusak. Bukan hanya itu massa Laskar Manguni juga terlihat mengibarkan bendera “Israel”.
Menanggapi kejadian anarkis tersebut Prof. Dr. Anton Minardi,S.Ip,M.Ag,SH selaku guru besar dan pakar hukum pidana serta ketua Lembaga Advokat Umat Anshorulloh menyampaikan alasan mengapa Ormas Manguni harus dibubarkan:
- Bertentangan dengan konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
- Bertentangan dengan UU No 37 tahun 1999 ttg. Hubungan Luar Negeri yang mengamanatkan politik bebas aktif dan anti Kolonialisme.
- Bertentangan dengan Pasal 150 Peraturan Menteri Luar Negeri No. 3 tahun 2019 ttg. Pelaksanaan Hubungan Luar Negeri yang melarang membuka hubungan dengan zionis israel dan mengibarkan benderanya.
- Bertentangan dengan UU Ormas No. 17 tahun 2013 bahwa Ormas tidak boleh bertentangan dengan ideologi negara RI yang menolak berhubungan dengan zionis israel teroris penjajah.
- Bertentangan dengan UU Ormas karena Ormas manguni menggunakan simbol bintang david yang merupakan simbol negara zionis israel teroris dan malah mendukung zionis israel.
- Diduga kuat Melanggar Pasal 170 KUHP karena telah membuat kerusuhan, Pasal 338 KUHP Pembunuhan dan Pasal 340 KUHP karena melakukan pembunuhan berencana.
- Menyakiti hati masyarakat dan pemerintah yang dengan tegas mengutuk zionis israel teroris penjajah atas Palestina sementara ormas manguni malah sebaliknya mendukung zionis israel dan mengutuk Palestina.
- Ormas manguni telah berani tampil sebagai pembela zionis israel dan dengan terang-terangan menunjukkan simbol agama kristen. Ini akan sangat memicu konflik horizontal.
- Pengibaran bendera zionis isreal yang merupakan bendera agama dan keyakinan tertentu telah menyinggung dan menantang umat Islam di Indonesia yang selama telah dihimbau untuk tidak demonstratif mengibarkan bendera Tauhid.
- Terhadap gerakan separatis papua merdeka yang mengibarkan bendera zionis israel menandakan gerakan ini diduga kuat saling support dengan zionis israel. Ini sangat berbahaya maka Jangan dibiarkan dan harus segera ditindak tegas.
Berdasarkan hal-hal di atas maka untuk menjaga kindusifitas dan keutuhan bangsa dan negara ini maka kami menuntur pemerintah untuk segera menegakkan peraturan perundang-undangan dan sanksi yang berlaku. Jika tidak maka negara ini sedang ada dalam bahaya besar.
Untuk diketahui dalam laporan resmi Kesbangpol Provinsi Sulut yang diterima media, insiden dua kelompok yang terjadi di Kota Bitung pada Sabtu (25/11/2023), adalah antara Kelompok Masyarakat Muslim dan Masyarakat Adat Makatana-Minahasa. Kelompok Masyarakat Muslim diinisiasi oleh Barisan Solidaritas Muslim (BSM).
Mereka bersama-sama masyarakat Islam melakukan aksi damai Bela Palestina dan sholat Ghaib untuk masyarakat Muslim korban peperangan di Jalur Gaza, Palestina. Sementara Masyarakat Adat Makatana-Minahasa bersama-sama Laskar Kristen Manguni Makasiou, pada hari dan jam yang sama melakukan Parade Budaya HUT ke-12 ormas tersebut.
Dalam laporan tersebut, sebetulnya dua kegiatan masing-masing kelompok itu digelar terpisah. Lokasi aksi damai Bela Palestina di gelar di Masjid Ribaathul Quluub. Sedangkan Parade Budaya Laskar Manguni Makasiou digelar longmarch dari Kantor Polres Kota Bitung menuju Gedung Kantor DPRD Kota Bitung.
Melihat dari peta, titik kumpul akhir dua kegiatan dua kelompok tersebut memang saling berselisihan. Dari sejumlah dokumentasi di media sosial (medsos) sebagian para peserta Laskar Manguni mengenakan pakaian adat perang, lengkap dengan senjata tajam parang, samurai, dan kayu.
Para peserta longmarch budaya itu juga mengenakan seragam hitam dan membawa, serta mengibar-ngibarkan bendera Zionis Israel. Sementara para peserta shalat Ghaib untuk Palestina hanya didominasi para ibu-ibu, perempuan, dan pemuda-pemudi Islam yang tak ada terlihat membawa-bawa senjata tajam.
Meskipun memang para peserta aksi damai solidaritas tersebut, turut serta membawa bendera-bendara Indonesia dan juga Palestina. Dari laporan itu dikatakan, kerusuhan mulai terjadi sekitar pukul 16.17 WITA, Sabtu (25/11/2023)
Disebutkan Laskar Manguni dari Makatana Minahasa yang berkumpul di Taman Kesatuan Bangsa Bitung mendesak aparat keamanan untuk melanjutkan konvoi ke arah pusat kota. Mereka pun melintas di kawasan Masjid Ribaathul Quulub.
Jarak dua lokasi tersebut mengacu peta, hanya sekitar 450 meter dari Jalan Ir Soekarno. “Masa dari Masyarakat Adat Makatana Minahasa bersama Pasukan Kristen Manguni Makasiou berusaha memasuki pusat kota menuju posisi kegiatan Barisan Solidaritas Muslim. Namun dihalang-halangi dan disekat oleh aparat keamanan kepolisian,” begitu menurut laporan itu. [ ]
Redaksi: admin