Kemarau tahun ini menyebabkan persediaan air bersih di Kabupaten Bogor semakin menipis, bahkan masyarakat harus bersusah payah mencari air bersih. Celakanya, banyak kita temukan warga yang terpaksa menggunakan air sungai yang tidak layak pakai.
Berdasarkan informasi dilapangan beberapa daerah yang terkena kekeringan, di antaranya Kecamatan Tenjo, Tajurhalang, Cigudeg, Jasinga dan Parungpanjang. Musim kemarau ini, warga terpaksa menggunakan air sungai yang ada. Kondisi itu memaksa warga harus menghemat penggunaan air bersih.
Namun demikian BPBD Kabupaten Bogor hanya terfokus menanggulangi kekeringan di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Tenjo dan Kecamatan Tajurhalang. Sedangkan kecamatan lainnya belum ada bantuan atau penanggulangan dari BPBD setempat.
” Saya lihat di daerah Bogor Barat ada juga warga yang terkena krisis air bersih, kenapa hanya di dua daerah saja penanggulangan dilakukan BPBD.” jelas Anggota DPRD Kabupaten Bogor Permadi, Selasa (28/8).
Permadi mengatakan seharusnya BPBD lebih pro aktif untuk mengatasi kekeringan dan krisis air bersih ini. Tidak cukup menunggu laporan dari pihak desa atau kecamatan. Ia meminta agar BPBD lebih peka untuk mengantisipasi dampak kemarau yang menyebabkan krisis air bersih. [alfian]