JABARTODAY.COM – CIANJUR
Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf didampingi Bupati Cianjur Tjetjep M Soleh dan Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Gatot Subroto berdialog langsung dengan himpunan petani teh di Kampung Sukawargi RT 01/02, Desa Pasawahan Kecamatan Takokak, Cianjur, Rabu (26/12) malam. Dede Yusuf pun berdialog seputar produksi pertanian dan koperasi.
”Koperasi sentra produksi pertanian harus didirikan, sebagai alternatif solusi menunggu pembangunan infrastruktur,” ujarnya menanggapi keluhan para pedagang terkait dengan kesulitan mereka mendapatkan untung dari penjualan karena tingginya biaya transportasi.
“Selain itu untuk sentra sayur misalnya, kita buatkan sentranya agar terhindar dari tengkulak,” ujar Dede. Bahkan, Wagub berharap kelak harus ada pabrik yang bisa mengolah langsung seluruh hasil pertanian di kp Takokak. “Contohnya hasil cabe dijadikan sambal botolan.”
Menurut perwakilan para petani, selain masalah infrastruktur yang belum terbangun secara baik, untuk tukang petik teh masih dibayar sangat murah. Sedangkan, potensinya banyak namun masih belum dimanfaatkan.
“Untuk satu kilogram teh dibayar Rp 400, bahkan untuk petani tomat dihargai Rp 500 per kilogram. Tidak jarang, dari pada dijual lebih baik tomat itu dijadikan pupuk lagi, “kata Iim. Hal senada pun dikatakan Camat Takokak, Gatot Subroto. Ia mengaku para petani dikuasai oleh tengkulak ketika musim panen tidak yang menyebabkan pendapatan turun.
Dalam kesempatan ini wagub juga menjanjikan untuk mencarikan investor. “Insya Allah akan mencari investor yang berani turun. Nanti pemprov akan bertindak sebagai mediator,” paparnya. (HUMAS PEMPROV JABAR/NJP)