Kompolnas Sebut Pembakaran Polres Memalukan

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Menyikapi bentroknya TNI dan polisi yang terjadi di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Komisi Kepolisian Nasional meminta agar para petinggi kedua pihak yang berseteru harus bisa mengendalikan personilnya masing-masing. Dikatakan Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman, pembakaran Markas Kepolisian Resor OKU adalah kejadian yang tidak terkendali.

“Ini adalah kejadian yang direncanakan. Karena membakar mapolres itu membutuhkan peralatan, seperti minyak. Dan itu pasti telah dipersiapkan sebelumnya,” ujar Hamidah saat ditemui di Bandung, Kamis (7/3).

Seperti diberitakan, pada pukul 07.30, terjadi aksi pembakaran terhadap Mapolres OKU oleh seratusan oknum prajurit TNI AD. Aksi kekerasan yang menyertainya juga mengakibatkan Kapolsek Martapura terluka parah akibat tusukan sangkur, dua pos polisi dan beberapa mobil patroli rusak. Aksi dipicu insiden kasus lalu lintas di mana rekan mereka ditembak polisi lalu lintas karena melanggar.

Maka itu, Kompolnas meminta kepada pihak TNI untuk mengambil tindakan tegas kepada anggota yang melakukan pembakaran dan penusukan. Kompolnas juga mengimbau, agar pihak TNI dan Polri duduk bersama satu meja untuk meningkatkan koordinasi supaya hal yang sama tidak terulang kembali ke depannya.

“Kita juga akan rekonstruksi ulang pemicu awalnya ini. Kok ada pelanggar lalu lintas ditembak, ini kan berarti kasus lain,” terang Hamidah.

Ditambahkan Edi Saputra Hasibuan, anggota Kompolnas, pihaknya terus memantau kondisi yang terjadi di OKU dan menyesalkan peristiwa yang terjadi tersebut. Karena, lanjutnya, bila pihak TNI dan Polri sebagai penjaga keamanan masyarakat berseteru, akan mengganggu stabilitas negara.

“Kita akan surati Kapolri dan Kapolda di sana untuk meminta penjelasan kenapa bisa terjadi seperti ini. Karena ini sangat memalukan,” tegasnya. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts