JABARTODAY.COM, BANDUNG — Kota Bandung dijuluki “Kota Kembang” dan “Paris van Java”. Ini kisah di balik kedua julukan tersebut.
Kota Kembang
Bandung disebut “Kota Kembang” karena kota ini dulu dihiasi kembang (bunga). Namun, sumber lain menyebutkan, julukan “Kota Kembang” berasal dari peristiwa yang terjadi tahun 1896.
Saat itu, Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula, Bestuur van de Vereninging van Suikerplanters, yang berkedudukan di Surabaya, memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan kongres pertamanya.
Tuan Jacob mendapat masukan dari Meneer Schenk agar menyediakan ‘kembang-kembang’ berupa “noni cantik” Indo-Belanda dari wilayah perkebunan Pasir Malang untuk menghibur para pengusaha gula tersebut.
Kongres tersebut dikatakan sukses besar. Dari mulut peserta kongres itu kemudian keluar istilah dalam bahasa Belanda De Bloem der Indische Bergsteden atau ‘bunganya’ kota pegunungan di Hindia Belanda.
Dari situ muncul julukan kota Bandung sebagai “Kota Kembang”.
Paris van Java
Julukan Kota Bandung “Parisj Van Java” diulas pada buku Otobiografi Entin Supriatin berjudul Derita pun Dapat Ditaklukan.
Disebutkan, Bandung dikenal dengan sebutan Parijs Van Java atau Paris-nya Pulau Jawa. Istilah Parijs van Java muncul karena pada waktu itu di Jalan Braga, terdapat banyak toko yang menjual barang-barang produksi Paris, terutama toko pakaian.
Toko yang terkenal diantaranya adalah toko mode dan pakaian, Modemagazinj ‘au bon Marche’ yang menjual gaun wanita mode Paris.
Selain itu, terdapat restoran makanan khas Paris Maison Bogerijen yang menjadi tempat santap para pejabat dan pengusaha Hindia Belanda atau Eropa. Muncullah julukan lain bagi kota Bandung sebagai “Parijs van Java”. (Sumber: Disdik Jabar)