Kemacetan Bandung Makin Mengkhawatirkan

Kemacetan di salah satu ruas jalan. (DOK. JABARTODAY.COM)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Kemacetan bukan hanya milik masyarakat Jakarta. Bandung pun sudah dilanda kemacetan cukup parah. Itu terlihat dari beberapa ruas jalan, baik di tujuh titik maupun di beberapa kawasan lainnya.

Hal itu menjadikan kinerja Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Ricky Gustiadi beberapa waktu lalu dipertanyakan masyarakat. Maklum, sampai detik ini kemacetan di Bandung belum  ditemukan solusinya.

Pengamat transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ade Safrudin, menuturkan, masalah kemacetan di Kota Bandung dinilai sangat mengkhawatirkan. Hal ini terlihat di padatnya kendaraan di beberapa ruas jalan.

“Dalam lima tahun ke depan persoalan yang kompleks ini akan semakin tidak terkontrol. Apalagi, bila sarana dan prasarana yang menjadi solusi tidak mengikuti pertumbuhan, dan menyesuaikan perkembangan arus lalu lintas,” ujar Ade  saat dikonfirmasi, Kamis (27/9).

Menurutnya, pemeliharaan jalan, stasiun, terminal, fasilitas pejalan kaki, lahan parkir, serta pengelolaan sarana umum menjadi aspek yang harus dibenahi. “Lalu lintas kini terus tumbuh 7-10 persen tiap tahunnya. Namun, pembangunan sarana dan prasarana saat ini relatif jalan di tempat,” lanjut Ade.

Karena itu, sambung Ade, untuk mengantisipasi kemacetan Kota Bandung, ke depannya pemeliharaan sarana serta mengembangkan prasarana harus tetap berjalan mengikuti pertumbuhan, terutama angkutan massal.

Ditambahkannya, permasalahan kemacetan membutuhkan adanya koordinasi antarlembaga, bukan hanya polisi. Namun, peran instansi terkait dan masyarakat ikut berkontribusi mengatasinya. “Singapura, Taiwan, Malaysia, serta Jepang merupakan negara-negara yang dapat dijadikan sistem rujukan untuk memperbaiki kondisi arus lalu lintas,” sarannya.

Negara-negara tersebut, disebut Ade, telah berhasil mengembangkan angkutan massal demi menuntaskan permasalahan  kemacetan. Untuk saat ini, manajemen lalu lintas yang dimiliki polisi belum cukup dan masih banyak yang harus dibenahi.

“TMB yang rencananya akan dijadikan angkutan massal, kini sudah mulai minim operasionalnya. Bahkan, beberapa sarana lalu lintas pun banyak yang tidak berfungsi,” imbuhnya.

Menanggapi masalah ini Ricky Gustiadi menjelaskan, kemacetan di Kota Bandung, terkait banyak faktor. “Mulai dari penataan PKL, parkir liar, dan akibat penambahan volume kendaraan yang makin tinggi,” ucapnya, beberapa waktu lalu.

Ricky mengutarakan, Dishub Kota Bandung sendiri akan terus menata beberapa ruas jalan, agar lebih teratur, tertata baik, sehingga kemacetan pun bisa diatasi. “Kami optimis bisa merubah Kota Bandung menjadi lebih aman, nyaman dan tidak terjadi lagi kemacetan, seperti di kota besar lainnya,” pungkasnya. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts