Kecewa, Trio Komisaris Persib Mundur

Persib Bandung

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Gonjang-ganjing dalam tubuh Maung Bandung tampaknya belum akan reda. Yang terbaru, tiga komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang menaungi Persib Bandung menyatakan mundur. Mereka kecewa atas kehadiran PT Persib 1933 yang sekoyong-koyong menagih saham klub.

Trio komisaris itu terdiri atas Zaenuri Hasyim, Umuh Muhtar, dan Kuswara S Taryono. Pernyataan mundur disampaikan Umuh kepada wartawan di salah satu hotel di Bandung, Rabu (15/8). Manajer Persib ini mengklaim mundurnya dari manajemen klub berdasarkan kesepakatan ketiganya pada pertemuan yang dihelat Selasa (14/8) malam lalu. Selanjutnya, bobotoh yang identik dengan kumis tebal ini mempersilakan PT Persib 1933 untuk mengelola klub kebanggaan warga Jawa Barat ini.

“Ya kami sudah sepakat mundur dari Persib, baik sebagai komisaris PT PBB maupun manajer Persib. Silakan (Persib) dikelola oleh PT Persib 1933,” tegas Umuh. Bahkan, dia mengklaim Direktur Utama PT PBB Glenn Sagita juga akan mengikuti jejaknya.

Umuh beralasan pengunduran diri didasari oleh keinginan PT Persib 1933 yang secara tiba-tiba ingin memiliki saham. Sebagai konsekuensinya, Umum meminta perseroan yang dibentuk 36 klub tersebut membayar kerugian Rp 48 miliar yang selama ini diderita Pangeran Biru. Jumlah tersebut belum termasuk uang pribadi Umuh yang memang dikenal tukang sawer setiap kali skuad Persib menuai hasil positif.

Dengan nada kesal, Umum mempersialakan PT Persib 1933 untuk menentukan pemain maupun pelatih. Bahkan, untuk memilih kompetisi yang akan diikuti musim depan. Apakah memilih ISL atau IPL. Dia juga secara tegas menolak bertemu Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk membahas PT Persib 1933.

Dihubungi terpisah, Direktur PT Persib 1933 Dudi Sutandi mengaku belum paham dengan keputusan trio komisaris Persib tersebut. Namun demikian, Dudi mengaku siap jika tiga komisaris PT PBB tersebut benar-benar pengelolaan klub perusahaannya.

“Kalau memang mau diserahkan, ya kami siap, kenapa tidak. Namun, rencana kami ini harus benar-benar dipahami dulu oleh PT PBB karena kami ini hanya ingin menyambungkan benang merah yang terputus. Alur pikiran kami mungkin belum dipahami dipahami oleh PT PBB,” kata Dudi saat dihubungi wartawan pada Rabu (15/8) malam.

Dudi menjelaskan, pihaknya hanya ingin mengambil hak 36 PS yang dititipkan kepada lima komisaris PT PBB. “Jadi saya sendiri tidak mengerti dengan niat tiga komisaris PT PBB (mundur),” tukas Dudi.(NJP)

Related posts