Kang DS Luncurkan Program untuk Petani, Apa Itu?

Calon bupati Bandung nomor urut tiga, Dadang Supriatna, meluncurkan program Kartu Tani, Kamis (1/10/2020). (jabartoday/avila dwiputra)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Calon bupati Bandung nomor urut tiga, Dadang Supriatna, memperkenalkan program Kartu Tani yang nantinya akan diberikan kepada para petani jika dirinya terpilih pada Pemilihan Bupati Bandung 2020.

Kang DS, sapaan akrabnya, mengungkapkan, Kartu Tani ini merupakan program Kartu Peduli Umat Melayani Rakyat (PUMR) yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa Jabar bagi para calon kepala daerah yang mengikuti Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020.

“Kartu Tani diperuntukkan bagi para pelaku tani yang memiliki lahan sendiri dan masuk dalam kriteria pelaku tani yang berdomisili di Kabupaten Bandung,” ujarnya, dalam keterangan resminya, Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, program Kartu Tani merupakan bantuan bagi para petani dengan anggaran Rp 50 miliar per tahun, dan diluncurkan guna mengantisipasi banyaknya petani yang merugi. Dalam program ini, pemerintah menyiapkan segala bentuk kebutuhan petani, dari mulai sebelum, proses, hingga sesudah.

“Dengan artian segala kebutuhan sebelum mulai bertani, proses jalannya bertani, hingga memberi jalan keluar dalam pemasaran hasil pertanian itu sendiri,” jelasnya.

Berita Terkait

Dadang yang berpasangan dengan Syahrul Gunawan dalam Pilbup Bandung 2020, menambahkan, dengan program ini bukan artian pemerintah ingin menghilangkan para tengkulak. Justru, diutarakan dia, pemerintah harus mampu mengolaborasikan para tengkulak sehingga kedepannya tidak ada lagi para petani yang merugi dikala musim panen tiba.

“Kartu Tani ini digagas berdasarkan keprihatinan dengan kondisi para petani di Kabupaten Bandung. Dengan kondisi yang sangat strategis di bidang pertanian, namun banyak petani yang sering merugi di kala musim panen. Penyebabnya adalah kebingungan memasarkan hasil pertaniannya yang dihargai murah oleh para tengkulak,” paparnya.

Kang DS mengungkapkan, dalam program Kartu Tani ini, nantinya pemerintah akan memberikan ambang batas harga dikala musim panen mengalami surplus. Sehingga harga jual hasil pertanian tidak akan anjlok, dan pemerintah mensubsidi selisih harga jual antara petani dan tengkulak.

“Kedepan, diharapkan program Kartu Tani ini pemerintah mampu turun tangan membantu para petani,” cetusnya.

Salah satu contohnya, imbuh Kang DS, adalah membangun kerja sama bersama Bulog dan ritel-ritel minimarket serta supermarket yang ada di Kabupaten Bandung untuk turut serta memasarkan hasil panen para petani.

“Program Kartu Tani ini merupakan satu dari tiga program unggulan Kartu Peduli Umat Melayani Rakyat, selain Kartu Wirausaha dan Kartu Guru Ngaji, yang akan menjadi prioritas,” pungkasnya. (*)

Related posts