Kadishub Santai Tanggapi Ultimatum TMB

Salah satu shelter Trans Metro Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. (WWW.TENDER-INDONESIA.COM)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

 

Membanjirnya kritik dan keluhan masyarakat terkait masalah perhubungan, tak membuat Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bandung Ricky Gustiadi. Bagi Ricky yang penting kerja, jangan hanya ngomong.

 

“Yang penting kerja dulu, jangan NATO alias Not Action, Talk Only. Lebih baik berbuat sesuatu, meskipun sekian persen efeknya. Ini perlu proses, tidak perlu diekspose juga seperti sebelum-sebelumnya,” ungkap Ricky di sela peletakan batu pertama Gedung Kadin Jabar, Selasa (9/10).

 

Ricky yang dilantik awal September lalu mengaku akan fokus pada kinerjanya. “Saya saat ini masih terus membenahi segala sesuatunya. Bila saya terus ngomong di media, tidak akan fokus-fokus,” ujarny.

 

Didesak pertanyaan mengenai segala permasalahan di lingkungan Dishub Kota Bandung, Ricky mengungkapkan semuanya dalam proses dan akan berjalan di awal 2013 mendatang. “Untuk gembok akan kita sosialisasi di penghujung tahun dan bakal dilaksanakan pada awal 2013 nanti,” papar Ricky.

 

Itu juga termasuk masalah penertiban angkutan umum di terminal bayangan, subterminal dan sekitar terminal yang akan segera ditertibkan. Saat disinggung mengenai kemajuan  Trans Metro Bandung (TMB), Ricky enggan membeberkannya. “Nanti aja, yang pasti akhir tahun berjalan,” katanya sambil berlalu.

 

Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi mengaku sudah mengultimatum Kadishub untuk segera menyelesaikan permasalan TMB tersebut. “Waktunya hanya enam bulan, itu berati Februari harus sudah ada solusi dan TMB beroperasi kembali. Tetapi kalau tidak mampu, ya siap-siap saja diganti,” tegas Edi usai mengukuhkan Polisi Siswa di Polrestabes Bandung.

 

Edi menuntut ada kemajuan dalam penataan TMB. “Untuk itu, kami mohon maaf kepada masyarakat karena ini masalah prosedur dan hukum. Sehingga harus diselesaikan dan terpaksa TMB tidak dioperasikan dulu,” sampai Edi.

 

Edi mengimbau agar pihak pengelola TMB mauupun shelter yang tengah berseteru agar secepatnya bisa menyelesaikan masalah itu. “Secara bisnis dan penuh kehati-hatian, sehingga ada titik temu yang baik bagi keduanya,” imbuhnya. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts