JABARTODAY.COM – BANDUNG
Potensi panas bumi Kabupaten Bandung boleh dibilang luar biasa. Data Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (Sdape) Kabupaten Bandung menunjukkan daerah seluas 176.239 hektare ini mengandung potensi energi panas bumi sebesar 2.681 megawatt (MW). Dari jumlah itu, yang sudah termanfaatkan baru sekitar 697 MW.
“Energi yang berasal dari Kabupaten Bandung menjadi pemasok utama kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali. Ini akan terus berkembang dengan adanya perluasan di area Kamojang, Wayang Windu, dan Patuha dengan total rencana perluasan mencapai sekitar 360 MW. Sejak Mei 2012, telah dimulai pembangunan PLTP Patuha Unit I dengan kapasitas 55 MW,” kata Kepala Dinas Sdape Bandung Kawaludin saat membuka sosialisasi energi panas bumi di Gedung KPBS Pangalengan, Selasa (25/9).
Sosialisasi mendatangkan dua sejumlah ahli. Pertama, Dr. Eng. Suryantini, ST, Geotherm En Tech M.Sc yang juga dosen program S2 Teknik Panas Bumi ITB. Kedua, Ali Ashat, ST Dipl Geotherm En Tech anggota Dewan Penasehat Program Study S2 Teknik Panas Bumi ITB. Kedua pakar tersebut membawa makalah mengenai eksploitasi dan pemanfaatan energi panas bumi, eksplorasi panas bumi serta kegempaan.
Menurut Kawaludin, pemerintah tengah mengembangkan berbagai energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Energi tersebut meliputi biofuel, biogas, energi bayu, PLTMH, energi Surya dan Energi Panas Bumi atau Geothermal. “Energi alternatif ini kesemuanya merupakan energi terbarukan (renewable), berkelanjutan (sustainable), dan bersih (clean). Ini sangat berbeda dengan energi fosil yang terbatas dan mencemari lingkungan,” tegas Kawaludin.
Indonesia sendiri, kata Kawaludin, merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi, baik yang masih aktif maupun tidak aktif (post vulcanic). Kondisi inilah yang kemudian menjadikan Indonesia terletak pada satu zona daerah gunung berapi (ring of fire zone). Posisi ini kata Kawaludin, memiliki keuntungan dan kerugian.
“Kerugiannya antara lain sering terjadinya gempa tektonik dan vulkanik, sedangkan keuntungannya adalah melimpahnya energi panas bumi,” tambahnya seraya menyebutkan, potensi energi panas bumi di dunia mencapai 29.039 electric yang tersebar di 276 lokasi. Potensi tersebut, 40 persen di antaranya berada di Indonesia.
Sosialisasi energi panas bumi diikuti sekitar 100 peserta, terdiri PNS, aparat desa, tokoh masyarakat dan pemuda se-Kecamatan Pangalengan. Hal ini dimaksudkan agar peserta bisa memahami dan memiliki kesamaan visi dalam pengembangan energi terbarukan yang potensinya di Kabupaten Bandung cukup melimpah.
“Masyarakat harus faham dulu apa yang disebut energi terbarukan dan implikasi secara ekonomis juga bagaimana,” kata Kawaludin.(NJP)