Selain melestarikan warisan kebudayaan bangsa, memakai batik hasil karya anak bangsa sesungguhnya memiliki makna menyelamatkan para perajin. Betapa tidak, di tengah gempuran produk impor “hasil” perdagangan bebas, pemakaian produk dalam negeri seperti batik dapat meningkatkan kapasitas produksi para perajin. Inilah yang coba disosialisasikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Hj. Netty Prasetiyani Heryawan pada acara Jalan Sehat Nganggo Batik di Gasibu (18/12).
Pada acara yang diikuti lebih kurang 10.000 orang peserta ini, para peserta berbaju batik.“Jalan sehat mengenakan batik, dapat dua keuntungan. Yang pertama badan pasti sehat, yang kedua batik sebagai warisan leluhur makin populer,” ujar Netty.
Pemakaian batik secara massal ini adalah salah satu upaya untuk mendukung hasil karya para perajin. “Harus ada gerakan menyeluruh agar masyarakat mau menggunakan produk lokal,” tandasnya. Menurut Netty, gerakan penggunaan barang lokal akan menghidupkan dan memajukan industri perajin di Indonesia.
Dengan begitu, dia berharap industri perajin Jabar salah satunya batik bisa menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran. “Dengan menghidupkan industri perajin maka akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga jumlah pengiriman TKI dan angka korban trafficking bisa dikurangi,” katanya.
Acara ini juga merupakan pre event hajat besar Dekranasda, Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2011 yang sedianya akan digelar di Graha Manggala Siliwangi, 21-25 Desember yang akan datang. (ism)